ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Selasa, 28 Juni 2011

ISRA’ MI’RAJ TODAY ; SEBUAH EVALUASI KEJUJURAN



Tahun ke 10 setelah kenabian adalah tahun di mana rasulullah di tinggalkan oleh dua orang yang dikasihinya. Pertama, wafatnya Siti Khadijah RA, istri rasulullah dan orang yang pertama kali mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Allah. Dukungannya terhadap dakwah yang dilakukan rasulullah baik moril maupun materil pada awal penegakkan dinullah, sangatlah berharga dan amatlah berarti bagi kaum muslimin yang saat itu masih minoritas. Karena isteri ini adalah pelipur lara di kala duka. Dengan iman dan kelapangan hatinya menjadi labuhan untuk mendapatkan rahah nafsiyah (refresi jiwa) di sisinya di masa hidupnya. Begitu juga dengan wafatnya Abu Thalib pamanda rasulullah. Meskipun tidak mengucap kalimat tauhid di akhir hayatnya, Abu Thalib yang juga disegani di kalangan bani Quraisy sangatlah melindungi gerakan dakwah yang dilkukan oleh kemenakannya itu. Karena itulah tahun ke-10 kenabian disebut juga Amul Huzn (tahun kesedihan).

Di sisi lain, kondisi kaum muslimin yang terdesak pada saat itu. Tekanan baik berupa hinaan, fitnahan atau juga berupa fisik seperti penyiksaan hingga pembunuhan yang dilakukan oleh kaum Quraisy terhadap kaum muslimin saat itu juga menambah kedukaan rasulullah SAW. Dakwah seakan jalan di tempat.

Yang umumnya kita pahami bersama adalah Isra’ Mi’raj identik dengan turunnya perintah sholat. Pertanyaannya, apakah sebelum rasulullah Isra’ Mi’raj, sholat belum pernah sama sekali dikerjakan oleh rasulullah? Bukankah Muhammad adalah rasul yang mempunyai garis keturunan dari nabi Ibrahim dan Ismail? Jika demikian adanya, kalau Ibrahim AS mendirikan ka’bah (identik dengan ibadah haji), sudah sewajarnya sholatpun diperintahkan juga. Dasarnya adalah QS. Ibrahim 14/40 :
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Di dalam ayat tersebut memang tidak dicantumkan siapa yang berdo’a. karena itu mari kita lihat di ayat sebelumnya QS.14/39 :
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
Berarti jelas yang berdo’a adalah nabi Ibrahim AS. Kesimpulannya nabi Ibrahim melaksanakan sholat. Dan itu berarti anak keturunannya pun melaksanakan sholat. Lalu mengapa Allah memerintahkan kembali? Ada sebuah makna tersembunyi yang patut kita cermati bersama.

Untuk lebih mudah memahami, ada baiknya kita sama-sama melihat kembali ayat tentang peristiwa Isra’ Mi’raj. Dalam QS. Al-Isra’ 17/1 Allah SWT berfirman :

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Apa maksud Allah SWT memperjalankan Muhammad dalam kondisi malam? Menurut hemat saya, malam disini memiliki 2 buah makna. Yaitu makna kondisi eksternal (kaum Quraisy yang dalam keadaan gelap/jahil/bodoh). Dan makna internal yakni kondisi dakwah yang seakan menemui jalan buntu, gelap gambaran malam yang seakan penuh dengan kedukaan.

Diperjalankannya Muhammad SAW oleh Allah SWT bukan hanya sekedar menghibur. Tapi juga hendak mengajarkan bahwasanya keberhasilan itu dapat diperoleh jika ia memiliki sistem. Ada dua buah masjid (sistem) yang disebutkan dalam ayat tersebut. Masjidil Haram adalah sistem yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS. Dan Masjidil Aqsha adalah sistem yang dibangun awalnya oleh Nabi Adam AS yang kemudian hancur seiring dengan waktu. Lalu dibangun kembali oleh Nabi Daud AS dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. Jadi tidak hanya sekedar sebuah bangunan yang monumental saja. Tapi lebih dari itu. Yakni adanya sebuah sistem di mana Hukum Allah tegak di dalamnya. Sehingga terwujudlah Islam (kedamaian, kesejahteraan). Kesimpulannya, Allah mengajak Muhammad untuk mengevaluasi, kenapa kegagalan terjadi. Itu disebabkan karena Muhammad belum memiliki sistem.

Sholat dalam arti yang lebih luas adalah meng-Akbarkan Asma’ (sama dengan isme/paham) Allah. Berangkat dari peristiwa Isra’ Mi’raj, Muhammad mengirim Mushab bin Umair untuk membuat sistem yang Allah maksudkan. Dan Yastriblah yang terpilih untuk kemudian menjadi Madinah.

Untuk pribadi juga NKRI

Makna Isra’ Mi’raj sungguh luas. Hanya tinggal mau dibawa kemana makna itu kita tujukan. Jika untuk pribadi, mengadakan evaluasi terhadap kegagalan-kegagalan kita selama ini. Membuat rencana dan gerakan (sholat) hingga kita mampu mencapai sukses. Jika belum juga berhasil, kembali lagi dari evaluasi, rencana dan gerakan. Itulah mengapa Allah memerintahkan sholat itu selalu dilakukan berulang-ulang. Karena pada hakekatnya Allah menginginkan manusia untuk sukses (hakekat mengucapkan salam).

NKRI yang sudah merupakan keputusan final saat ini juga mengalami kondisi stagnan, krisis kepemimpinan, gelap, menemui jalan buntu. Sudah saatnya kita mengevaluasi mengapa hal tersebut terjadi. Evaluasi bisa berarti bercermin. Bayangkan jika yang dilihat adalah wajah yang buruk. Kekecewaan, kekesalan pasti akan muncul dalam benak kita.

Cermin yang baik akan dapat memberikan gambaran yang jernih dan baik. Lalu kurang baik apa Indonesia? Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Berarti ada yang menutupi cermin tersebut. Cermin negara kita telah tertutupi debu. Dan debu itu adalah “ketidakjujuran”. Karena sesunguhnya “kemenangan jika diperoleh dengan cara yang salah (tidak jujur) hanya menghasilkan bom waktu. Sedangkan kekalahan jika diperbaiki dengan cara yang hak (jujur), maka akan mendapatkan kemenangan yang hakiki”. Wallahua’lam

Senin, 27 Juni 2011

ALIF LAM MIM, HUKUM NEWTON I, DAN GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA




Sudah lama juga nggak nulis lagi. Karena sibuk juga dan masih banyak kerjaan yang belum selesai. Kaya novel pertama yang belum juga rampung (malu deh….), dan lagi buat artikel untuk lomba menulis (kalo yang ini sih usaha buat nambahin modal nikah, lumayan). Jadi maaf yach sobat-sobatku semua. Kalau mungkin menunggu-nunggu tulisan dari saya, hehe3x (narsis sedikit yach…Gpp khan?).

Kali ini saya mau sedikit share tentang makna Alif Lam Mim. Memang kita semua sudah paham bahwasanya dalam terjemahan Al-Qur’an dimanapun, kata Alif Lam Mim tidak memiliki arti atau dengan kata lain, hanya Allahlah yang mengetahui artinya. Bukan bermaksud untuk lebih pintar, mendahului Allah dan lainnya. Hanya ingin mengupas, mengajak pembaca juga termasuk saya untuk berpikir, apa iya Allah menurunkan kita sebuah ayat yang kita tidak mengerti artinya? Di satu sisi sebagian dari kita mungkin akan mengatakan, “Itu kan kuasa Allah, Allah ingin menunjukkan bahwa Dia Maha Mengetahui…”. Saya tidak menyalahkan pendapat itu. Di sinilah letak keunikan Al-Qur’an. Dan menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk mencari tahu maknanya. Saya yakin kita semua bisa menemukannya bersama.

Alif Lam Mim, merupakan tiga huruf hijaiyah tanpa harokah. Itu artinya ketiga huruf itu adalah huruf mati. Karena mereka tida memiliki bunyi (tidak diberikan harokah seperti fathah, kashroh atau dhomah). Baru setelah diberikan fathah, misalnya Alif, ia akan memiliki bunyi. “A”. Setuju…??

Harokah dalam bahasa arab berarti gerakan. Dalam hukum newton I berbunyi,”Benda diam berarti F(gaya)=0”. Atau dengan kata lain benda diam adalah benda yang tidak memiliki gerakan. Itu berarti sama dengan Alif. Ia dibaca Alif saja karena tidak diberikan Harokah (Gerakan). Sayangnya saat menemukan teorinya, Newton “mungkin” tidak memahami Alif Lam Mim ya… Coba saja dia tahu artinya, langsung memeluk Islam saat itu juga deh….

Begitu juga halnya dengan manusia. Allah sebagai pencipta (Al-Khaliq), menilai manusia yang tidak bergerak (bergerak di sini dalam pandangan Allah=ibadah) hidupnya sia-sia. Betul gak sobat? Dasarnya apa saya berkata seperti itu? Dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat 51/56 Allah SWT berfirman :

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Dalam ayat tersebut Allah SWT menegaskan bahwasanya tujuan penciptaan manusia adalah untuk ibadah. Atau Allah menciptakan manusia hanya untuk beribadah. Kalau manusianya gak ibadah gimana? Itu berarti allah tidak merasa menciptakan. Tapi kenyataannya, banyak manusia yang hidupnya tidak untuk beribadah? Tapi mereka tetap hidup, makan bekerja dsb. Memang benar mereka hidup. Tapi hidupnya hanya dalam kehampaan. Karena mereka tidak menemukan makna hidup. Hidup mereka sia-sia dalam pandangan Allah. Hidup dalam kesia-siaan? Sama dengan mati.

Sama halnya dengan Komputer (CPU) hardware tanpa software. Begitulah makna manusia yang hidupnya tidak dipergunakan untuk beribadah. Bisa apa CPU tanpa software? Lalu sebenarnya apa software manusia? Ya, Al-Qur’an. Coba deh kita sama-sama lihat QS. Al-Ma’idah 5/16 :

Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.


Bagi orang-orang yang iman Yakin), mereka tidak ada keraguan sedikitpun akan Al-Qur’an (QS. Al-Baqoroh 2/2-3). Oke sobat? Lanjut ya…

Gerakan membangun Indonesia

Indonesia negara kita tercinta ini seperti mati suri. Meningkatnya angka pengangguran (mati karya) setiap tahunnya yang menyebabkan banyaknya rakyat yang bekerja di luar negeri (ujung-ujungnya mati sia-sia di tangan algojo). Itu berarti pembangunan yang cenderung stagnan, jalan di tempat atau diam (mati). Begitu juga banyak orang yang mati rasa (nggak tahu malu) untuk menguras uang rakyat demi kepentingan pribadi. Dan banyak lagi “kematian” yang lain.

Karena itu, ayo kita melakukan perubahan, untuk bergerak kee arah yang sama. Yaitu GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA. Negara yang kita cintai bersama. Tentunya dengan menanggalkan perbedaan-perbedaan yang ada. Suku, Ras, Agama, Antar golongan. Dengan bersinergi atau dengan kata lain gerakan yang searah antara pemerintah dan rakyat. Memberikan karya terbaiknya demi bangsa ini. Yang pasti sesuai dengan kemampuan, keahlian dan juga profesinya masing-masing. Dengan meninggalkan sikap saling menyalahkan, baik pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya. Dan juga sikap membenci, dan sikap-sikap tidak terpuji yang lain. Jika tidak segera bergerak untuk bangkit, lama kelamaan Indonesia akan benar-benar mati, dan hanya tinggal nama saja. Wallahua’lam

Minggu, 26 Juni 2011

MUKJIZAT NABI DAUD.AS, MIM DAN HARI LAHIR PANCASILA

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 34 Surat Saba Ayat 10-11)



Di dalam ayat tersebut di atas ada sebuah kalimat "dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya". Sungguh menarik untuk dikaji dan dikupas isinya. Dan dengan segala kerendahan hati, saya persembahkan tulisan ini sebagai kado untuk ibu pertiwi yang sedang sedih. Demi melihat anak bangsanya yang saling berselisih. Hanya karena uang dan kekuasaan. Semoga dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.



Sebuah batang besi yang padat, tebal dan panjang. Bagaimanakah cara melunakkan atau membengkokkannya? Apakah dengan cara memukulnya dengan besi pula? Tentunya akan membutuhkan tenaga yang besar. Cara yang paling mudah adalah dengan memanaskannya terlebih dahulu sehingga besi itu berwarna kemerahan. Barulah dibengkokkan. Jika besi dipanaskan hingga titik lebur tertentu, ia akan menjadi cair. Sehingga dalam keadaan yang demikian akan lebih mudah dibentuk sesuai yang kita inginkan.



Melebur sebuah filosofi



Melebur bisa juga dikatakan menyatu. Apa filosofinya? Hanya dengan persatuan sebuah bangsa akan menjadi kuat. Sama dengan makna sapu lidi yang terikat erat. Sulit untuk dipatahkan bukan? Maka dengan melebur ini, kita semua diharapkan melepaskan ego masing-masing. Meninggalkan atribut-atribut yang selama ini kita banggakan. Hal itulah yang telah dicontohkan oleh bapak-bapak pendiri bangsa ini saat mengadakan Sumpah Pemuda pada tahun 1928 dengan menanggalkan ego kedaerahannya. Dengan mencari persamaan-persamaan yang mampu mempererat persatuan.



Baju besi yang besar-besar berarti kerangka. Apa kerangka besar bangsa ini? Kerangkanya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lalu dengan apa menganyamnya? Inilah yang sekarang telah hampir dilupakan. Sebuah kalimat yang ditaruh dalam lambang negara kita. Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi satu jua.



Setelah melebur menjadi satu, satu persatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika. Dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia, maka selanjutnya (kembali kepada ayat di atas) dan kerjakanlah amalan yang saleh. Buatlah prestasi berbentuk karya nyata. Karya yang manfaatnya demi kemakmuran bangsa. Semangat inilah yang harus kembali dinyalakan dalam dada setiap individu bangsa ini. Sebuah komitmen bersama, kesepakatan bersama yang tidak hanya sekedar slogan dan lipsing pemanis bibir belaka.



Masyarakat Indonesia Membangun (MIM)

Sebagai sebuah Ormas yang akan dideklarasikan tanggal 1 Juni 2011 bertempat di Palagan Agung pondok pesantren Ma'had Al-Zaytun. Bertepatan dangan peringatan Hari Lahir Pancasila, Masyarakat Indonesia Membangun (MIM) bertekad untuk menyatukan kembali Visi dan Misi bangsa ini yang telah cerai berai. Melebur menjadi satu dalam negara kesatuan untuk bahu-membahu membangun, menciptakan karya nyata dan prestasi, mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.



Menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai waktu deklarasi tentunya memiliki makna khusus yang akan menjadi semangat bagi kader-kader MIM. Amal shaleh dalam bentuk prestasi inilah yang kembali akan mengharumkan nama bangsa Indonesia dalam kancah internasional. Mengembalikan nama baik Indonesia yang selama ini telah tercoreng-moreng dalam segala aspek kehidupan disebabkan telah meninggalkan butir-butir yang terkandung dalam lima sila.

PERANG KHANDAQ MILLENIUM KE-2

Kaum Quraisy saat itu dipimpin oleh Abdullah bin Ubay, orang munafik yang sebelumnya diusir dari Madinah. Mereka mengadakan kontak dengan Masyarakat Mekah untuk menyerang Madinah dengan pasukan berjumlah 24000 orang. Nah, pada saat itu, pasukan muslimin pun ketar-ketir dalam menghadapi hal itu. Atas ide dari sahabat Rasulullah saw. yang bernama Salman Al-Farisi, Nabi Muhammad saw. memerintahkan pasukan islam untuk membuat parit disekitar kota Madinah. Lama pembangunan parit itu sekitar 1 bulan. Dengan hal itu, kaum Quraisy pun tidak mau kalah, mereka akhirnya membuat tenda-tenda peristirahatan di sekitar parit-parit yang dibuat pasukan islam itu. Pada saat pasukan islam sedang terjepit, Allah swt. menurunkan badai disekitar kota Madinah untuk menghancurkan tenda-tenda peristirahatan yang dibangun kaum Quraisy itu. Dengan kejadian ini, tidak ada pasukan islam yang menjadi korban perang itu.



sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4278872



Akankah kejadian tersebut di atas berulang kembali? Check this out...Al-Zaytun sebagai Pondok Pesantren Terbesar se-Asia Tenggara dengan motto ''Toleransi dan perdamaian'' bagaikan miniatur Madinah zaman Rasulullah SAW. Betapa tidak, banyak pemuka agama-agama lain yang datang berkunjung ke pondok pesantren ini. Ini merupakan bukti dan gambaran nyata perwujudan nilai-nilai yang pernah ditanamkan Rasulullah SAW sewaktu memimpin Madinah. Bagaimana Muhammad SAW menyatukan visi dan misi masyarakat madinah yang terdiri dari Kaum Muslimin, Yahudi, Nasrani, dsb, untuk dapat hidup damai dan saling bertoleransi dibawah Piagam Madinah yang telah disepakati bersama. What a beautiful life....



Jika Abdullah bin Ubay adalah orang yang tadinya seperjuangan dengan Rasulullah SAW lalu diusir keluar madinah, karena sangat membahayakan. Karena dianggap musuh dalam selimut. Bagaimana dengan cerminan saat ini? Ternyata kejadian inipun berulang kembali. Al-Zaytun kini dikepung dengan hujatan, fitnahan, dsb. Dan hal ini dilakukan oleh orang-orang yang sakit hati seperti halnya Abdullah bin Ubay yang telah merasa berbuat banyak dan berjasa dalam perjuangan bersama Rasulullah.



Lalu apa yang diajarkan oleh Rasulullah? Sesuai dari usul sahabatnya Salman Al-Farisi, maka dibuatlah parit. Masyarakat madinah bahu membahu untuk membangun supaya mampu untuk swasembada pangan (mandiri secara ekonomi). Juga mempersiapkan generasi penerus (pendidikan). Terbukti saat tampilnya Usamah, seorang panglima perang berusia 17 tahun, yang ditunjuk oleh Muhammad SAW untuk melakukan ekspansi.



Allah SWT tentunya tidak akan tinggal diam. Jika dahulu Abdullah bin Ubay dan 24.000 tentara mengepung madinah disapu dengan badai. Maka badai apa yang mampu mengalahkan fitnahan dan hinaan? Badai KARYA NYATA DAN PRESTASI.... Wallahua'lam

AL-ZAYTUN IBARAT NABI ISA.AS



Siapa yang tidak tahu kisah Nabi Isa.AS? Seorang utusan Allah yang memiliki mukjizat dapat langsung berbicara beberapa jam setelah ia lahir. Dalam QS. 3/46 Allah SWT berfirman :



dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh."



Siti Maryam sang ibu telah diperintahkan oleh malaikat Jibril untuk tidak menjawab saat ditanya oleh kaumnya. Saat itu kaumnya bingung, bagaimana mungkin seorang anak lahir tanpa seorang bapak. Maka mereka menyangka bahwa Maryam telah berzina. Begitulah kontroversi yang terjadi saat itu. Maka rang-orang yang tidak mau beriman, mereka berlari ke belakang. Sedangkan orangorang yang beriman, mereka tunduk dan sujud akan kebesaran Allah. Juga disebutkan mukjizat nabi Isa yang lain dalam QS. 3/49:



Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.



Dalam setiap kisah selalu mengandung sebuah pelajaran. Dasarnya adalah QS. 12/111 :



Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.



Lalu apa pelajaran yang bisa kita petik dari kisah tersebut di atas?



Baru-baru ini Pesantren modern dan terbesar se-Asia Tenggara, Ma’had Al-Zaytun, begitu ramai dibicarakan. Diisukan bahwa keberadaannya dikaitkan dengan NII KW-9. banyak bermunculan kesaksian-kesaksian yang menyatakan bahwa NII ada dibelakang berdirinya pesantren yang memiliki motto "Budaya Toleransi dan Perdamaian". Lalu apa benang merahnya dengan kisah Nabi Isa di atas?



Jika Nabi Isa lahir tanpa bapak, begitupun dengan Ma’had Al-Zaytun. Bapak bertugas sebagai kepala rumah tangga, memberi nafkah dsb. Dalam hal ini wujudnya adalah pemerintah. Memang benar, Al-Zaytun mampu mendanai dirinya tanpa bantuan pemerintah, yang diibaratkan seorang bapak. Maka seperti kisah Nabi Isa.AS, Ma’had Al-Zaytunpun difitnah sebagai anak haram, hasil perzinahan. Padahal yang mendanai Al-Zaytun adalah umat islam bangsa Indonesia. Santri yang masuk Al-zaytun membayar pendidikannya selama 6 tahun dengan menyerahkan satu ekor sapi. Dana yang seharga satu ekor sapi itulah yang selanjutnya diolah sedemikan rupa sehingga Ma’had Al-Zaytun saat ini mampu memiliki sarana pendidikan dari tingkat SD sd Perguruan Tinggi. Dengan mampu memberdayakan pertanian, peternakan dan perkebunan seingga Ma’had Al-Zaytun mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.



Di tengah maraknya isu yang beredar di masyarakat luas, Al-Zaytun yang masuh tergolong muda usia telah mampu berbicara banyak. Baru-baru ini saja Tim Hockey putri Ma’had Al-Zaytun keluar sebagai juara I kejuaraan hockey piala Menpora antar universitas se-Indonesia. Bukankah itu ibarat Nabi Isa yang mampu berbicara saat masih dalam buaian? (silahkan disimpulkan sendiri)



Selanjutnya jika Nabi Isa mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti buta dan sopak(kusta), mampukah Al-Zaytun sebagai sarana pendidikan menjadi pelopor dalam menciptakan manusia-manusia yang cerdas dengan tetap berahlakul karimah sebagai landasannya? Sehingga mampu menyembuhkan bangsa ini yang sedang buta hati nuraninya karena terjangkit penyakit kusta versi modern (KKN)?



Selain harapan-harapan tersebut, Al-Zaytun sebagai sarana pendikan terpadu diharapkan mampu juga mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia (pengangguran = orang mati). Apakah Al-zaytun mampu? Kita tunggu saja, karena hanya waktu yang akan menjawabnya. Dan untuk membuktikan kebenarannya, datang saja ke Al-Zaytun. Karena kebenaran itu bukan katanya-katanya. Tapi faktanya.... Wallahu a’lam



jakarta, 13 May 2011

jam 00:12

inside my room

Siapa yang tidak tahu kisah Nabi Isa.AS? Seorang utusan Allah yang memiliki mukjizat dapat langsung berbicara beberapa jam setelah ia lahir. Dalam QS. 3/46 Allah SWT berfirman :



dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh."



Siti Maryam sang ibu telah diperintahkan oleh malaikat Jibril untuk tidak menjawab saat ditanya oleh kaumnya. Saat itu kaumnya bingung, bagaimana mungkin seorang anak lahir tanpa seorang bapak. Maka mereka menyangka bahwa Maryam telah berzina. Begitulah kontroversi yang terjadi saat itu. Maka rang-orang yang tidak mau beriman, mereka berlari ke belakang. Sedangkan orangorang yang beriman, mereka tunduk dan sujud akan kebesaran Allah. Juga disebutkan mukjizat nabi Isa yang lain dalam QS. 3/49:



Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.



Dalam setiap kisah selalu mengandung sebuah pelajaran. Dasarnya adalah QS. 12/111 :



Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.



Lalu apa pelajaran yang bisa kita petik dari kisah tersebut di atas?



Baru-baru ini Pesantren modern dan terbesar se-Asia Tenggara, Ma’had Al-Zaytun, begitu ramai dibicarakan. Diisukan bahwa keberadaannya dikaitkan dengan NII KW-9. banyak bermunculan kesaksian-kesaksian yang menyatakan bahwa NII ada dibelakang berdirinya pesantren yang memiliki motto "Budaya Toleransi dan Perdamaian". Lalu apa benang merahnya dengan kisah Nabi Isa di atas?



Jika Nabi Isa lahir tanpa bapak, begitupun dengan Ma’had Al-Zaytun. Bapak bertugas sebagai kepala rumah tangga, memberi nafkah dsb. Dalam hal ini wujudnya adalah pemerintah. Memang benar, Al-Zaytun mampu mendanai dirinya tanpa bantuan pemerintah, yang diibaratkan seorang bapak. Maka seperti kisah Nabi Isa.AS, Ma’had Al-Zaytunpun difitnah sebagai anak haram, hasil perzinahan. Padahal yang mendanai Al-Zaytun adalah umat islam bangsa Indonesia. Santri yang masuk Al-zaytun membayar pendidikannya selama 6 tahun dengan menyerahkan satu ekor sapi. Dana yang seharga satu ekor sapi itulah yang selanjutnya diolah sedemikan rupa sehingga Ma’had Al-Zaytun saat ini mampu memiliki sarana pendidikan dari tingkat SD sd Perguruan Tinggi. Dengan mampu memberdayakan pertanian, peternakan dan perkebunan seingga Ma’had Al-Zaytun mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.



Di tengah maraknya isu yang beredar di masyarakat luas, Al-Zaytun yang masuh tergolong muda usia telah mampu berbicara banyak. Baru-baru ini saja Tim Hockey putri Ma’had Al-Zaytun keluar sebagai juara I kejuaraan hockey piala Menpora antar universitas se-Indonesia. Bukankah itu ibarat Nabi Isa yang mampu berbicara saat masih dalam buaian? (silahkan disimpulkan sendiri)



Selanjutnya jika Nabi Isa mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti buta dan sopak(kusta), mampukah Al-Zaytun sebagai sarana pendidikan menjadi pelopor dalam menciptakan manusia-manusia yang cerdas dengan tetap berahlakul karimah sebagai landasannya? Sehingga mampu menyembuhkan bangsa ini yang sedang buta hati nuraninya karena terjangkit penyakit kusta versi modern (KKN)?



Selain harapan-harapan tersebut, Al-Zaytun sebagai sarana pendikan terpadu diharapkan mampu juga mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia (pengangguran = orang mati). Apakah Al-zaytun mampu? Kita tunggu saja, karena hanya waktu yang akan menjawabnya. Dan untuk membuktikan kebenarannya, datang saja ke Al-Zaytun. Karena kebenaran itu bukan katanya-katanya. Tapi faktanya.... Wallahu a’lam



jakarta, 13 May 2011

jam 00:12

inside my room

TEGAR




Pagi hari ini seperti biasa, aku sudah terbangun sebelum matahari terbit. Tak ubahnya hari-hari kemarin, aku memnbangunkan kawan-kawanku yang lain. Mereka tidak jauh. Mereka selalu berada di sekelilingku. Aku selalu bersemangat untuk menyambut sinar matahari pagi. Bagiku itu adalah nikmat Tuhan yang tiada tara.



Begitulah aku. Wujud rasa syukurku kepada Tuhan adalah dengan bersiap-siap, bangun lebih pagi dari yang lain, untuk menyambut datangnya matahari pagi.



Meskipun rumput-rumput itu jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan kami—Sekawanan Bunga Tulip—yang hidup di padang sabana ini, kami tetap bersemangat menyambut matahari pagi. Sering kami mendengar ejekan dari mereka, bangsa rumput. Sedih rasanya diejek oleh mereka. Mereka suka mengatakan "sekawanan bunga yang aneh" yang mencoba hidup tidak pada tempatnya.



"Kalian pasti telah tersesat. Lihat saja padang sabana ini. Mayoritas yang hidup di sini adalah kami, bangsa rumput. Lagi pula untuk apa kalian lebih pagi bangun, hanya sekedar menyambut matahari pagi?" kata sekawanan rumput itu suatu ketika.



"Mungkin mau ikut senam SKJ.... hahaha100x", lalu merekapun tertawa terpingkal-pingkal



"Lihat kami, bangsa rumput. Meski tidak bangun pagi dan tidak menebarkan serbuk-serbuk sari seperti kalian, jumlah kami lebih banyak dari pada kalian. Berarti kamilah yang benar dan kalian yang salah!”



Biasanya kami tak pernah menjawab ejekan-ejekan mereka. Hingga suatu hari karena sudah tidak tahan, akupun angkat bicara. Dengan diiringi senyum aku berkata :



"Bukankah bumi ini milik Tuhan, siapapun layak untuk tinggal di sini. Bukan pula perkara benar atau salah, sedikit ataupun banyak. Tapi bisakah kita hidup berdamai? Lagi pula bukan kami yang menyebar serbuk-serbuk kami. Mereka diterbangkan oleh angin, atau terbawa oleh kaki-kaki serangga yang singgah. Bukankah itu semua atas kehendak Tuhan?" mereka terdiam mendengar jawabanku. Semenjak saat itu tak terdengar lagi ejekan-ejekan, cemooh dan hinaan dari mereka.



Tahun demi tahun berlalu. Dan atas kehendak serta kuasa-Nya, di padang sabana ini tumbuh tulip dan rumput yang jumlahnya hampir sama rata. Kami hidup berdampingan dengan rukun, bersama-sama menyambut matahari pagi sebagai anugerah Yang Kuasa.







Ketegaran akan membuahkan hasil. Hinaan dan ejekan yang datang hanyalah ujian untuk lebih membentuk karakter yang kuat pada diri kita. Mari kita hadapi semua dengan senyuman dan keoptimisan. Dan hidup yang berdamai dan rukun pastinya akan lebih indah.



Jakarta, 05-02-2011

06:14 insde my room

FENOMENA ULAT BULU





BERITAJAKARTA.COM — 12-04-2011 18:52

Fenomena hama ulat bulu, yang baru-baru ini menyerang wilayah Probolinggo, Lumajang dan Mojokerto di Jawa Timur tampaknya juga mulai menyerang wilayah Jakarta. Buktinya, ribuan hama ulat bulu itu, kini terlihat menghinggapi sejumlah pohon cemara di RT 15/07, Kelurahan Tanjungduren Utara, Kecamatan Grogolpetamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/4).



Saat membaca ataupun menonton berita tentang hama ulat bulu yang menyerang banyak daerah di Indonesia belakangan ni, rasa gatal seakanakan langsung menyerang. Padahal yaang diserang di mana, yang gatal di sini. Memang benar-benar nggak nyambung sih... Tapi apakah ada maksud tersembunyi dari fenomena ulat bulu ini? Rasa-rasanya tidak mungkin Allah mengirimkan sesuatu, jika tidak ada maksud.



Bentuk pertama kupu-kupu adalah telur pada awalnya yang menggambarkan ketidakberdayaan, lalu menetas menjadi ulat yang tertatih-tatih saat melangkahi bahtera kehidupan walaupun dia tahu banyak tantangan dan bahaya yang dia hadapi dia tetap kukuh untuk melanjutkan hidupnya. Karena dia tahu hidupnya belum berakhir sampai disitu masih ada bayangan kehidupan yang indah yang dia cita-citakan walau jalan yang berat dan berliku menerjang.



Dia tetap yakin dengan kekukuhan hatinya. Sampai disitu dia mencari pepohonan atau dedaunan yang nyaman untuk dia berkontemplasi [bertapa]. Dengan tujuan untuk mempelajari kehidupan yang sesungguhnya, merenungkan makna hidup dan mencoba mencari kebijaksanaan dalam hidup. Yaitu dengan mengurung dirinya dalam wujud kepompong, walaupun dari luar dia berwujud buruk namun didalamnya dia memiliki kebaikan yang tulus dan hakiki demi kebahagian semua orang. Sekian lama dia mengurung dirinya dalam kepompong demi kebahagian semua orang.

Akhirnya saat itu muncul juga saat kupu-kupu mencapai puncak perubahan yang dinantikan dia berubah menjadi mahluk yang sangat indah dan menjadi perhatian banyak orang, hal ini untuk memenuhi cita-cita dan keyakinannya walaupun perjuangan awalnya yang sangat melelahkan dan membuat dirinya tersiksa. Namun keyakinan dan kekuatan hatinyalah yang menyingkirkan semua perasaan itu. Karena dia tahu yang diperjuangkan dan dia lakukan ini adalah semata buat semua orang bukan untuk dirinya sendiri.



Filosofi secara khusus, untuk sahabat-sahabatku tercinta yang mungkin sedang mengalami keterpurukan hidup, kesulitan, badai rasanya tak kunjung henti. Atau fitnahan demi fitnahan mendera. Padahal tidak difitnah saja sudah susah, apalagi difitnah? (hehe3x...) Jangan khawatir. Itu adalah sebuah perjalanan hidup. Jika kita yakin dan terus menerus menebarkan kebaikan dengan ketulusan, perlahan tapi pasti pandangan buruk yang tadinya melekat pada diri kita akan sirna. Karena kejadian-kejadian tersebut hanyalah sebagian fase hidup yang mau tidak mau haruslah kita jalani. So, jangan pernah lelah apalagi menyerah dan kalah. Lalu hanya duduk terdiam menjadi penonton. Melihat sahabat-sahabat kita yang lain berhasil dan kita hanya menyesal di kemudian hari. Dan jangan juga iri dengan keberhasilan sahabat kita yang telah berhasil lebih dahulu. Apalgi memfitnahnya. Karena waktu keberhasilan setiap orang tidak bisa menjadi tolok ukur bagi keberhasikan kita. Maka yakinlah, bahwa kitapun akan sukses (menjadi kupu-kupu) suatu hari nanti. Mencintai proses demi proses yang berlangsung adalah sebuah keharusan. Sebab itulah jangan bersedih hati dan terus bersemangat.



Filosofi secara umum dari perjalanan hidup kita bangsa Indonesia sekarang ini juga identik dengan ulat. Hampir semuanya buruk di segala aspek. Tapi percayalah sahabat, masa ini suatu saat juga akan berakhir. Yang terpenting kita optimis, dengan berusaha introspeksi (seperti filosofi kepompong), sambil terus memperbaiki diri lalu menebarkan kebaikan di sekitar lingkungan kita.



Jangan lupa juga untuk selalu merasa, bahwa Tuhan telah memberikan tanggung jawab memperbaiki bangsa ini dipundak kita semua. Maka memberikan karya terbaik (sesuai dengan kemampuan, pekerjaan dan kedudukan) untuk bangsa ini adalah kewajiban. Dengan semangat berkarya dan menularkan semangat tersebut kepada yang lain, niscaya bangsa ini akan lebih cepat bangkit dan tampil menjadi bangsa yang bermartabat di dunia internasional.



06:31 27/04/2011

Jakarta,