ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Selasa, 26 April 2011

Nikmat Yang Terulur


Kita manusia cenderung menginginkan sesuatu yang kita pinta, segera ada dan tersedia di depan mata. Saya jadi teringat saat saya kecil dahulu, ibu saya pernah bilang begini..."Iya,sabar..memangnya di surga, tinggal berucap langsung ada...!"

Setelah beranjak besar, bekerja dan bisa mencari uang sendiri ternyata memang tidaklah mudah. Kita harus terlebih dahulu berusaha demi memenuhi kepentingan hidup. Dan benar kata ibu, karena kita hidup di dunia bukan surga. Kecuali jika dunia tempat kita hidup sudah layak dikatakan surga (nggak tau juga kalau anak presiden, raja atau konglomerat apa begitu juga ya...hehe3x, soalnya bukan anak konglomerat sih...).

Allah memang Maha Pengasih. Siapapun di dunia ini diberikannya nikmat tanpa pandang bulu. Coba saja di dahi kita dipasang argo layaknya taksi. Tiap satu tarikan nafas dikasih harga. Nggak usah mahal-mahal. Cukup Rp.1,- / tarikan nafas. Bisa-bisa tiap gajian langsung auto debet ke kas milik Allah buat bayar hutang untuk nafas yang kita hirup. Kesimpulannya, kita takkann mampu menghitung nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Setuju?

Mensyukuri nikmat yang telah dan sedang datang kepada kita adalah hal yang wajar terjadi. Namun pernahkah kita meminta lalu berharap lewat doa kepada Allah, tapi apa yang kita minta tersebut masih belum terkabul? Entah itu berupa jodoh, rezeki, jabatan, dsb.

Kisah Siti Hajar yang lari bolak-balik dari Shafaa ke Marwa sebanyak 7 kali mungkin bisa menjadi sebuah inspirasi bagi kita. Betapa Hajar menginginkan air untuk melepas dahaga bagi ia dan anaknya. Dengan berdoa disertai usaha, akhirnya Allah memberikan mukjizat kepada Ismail yang masih bayi. Hentakan kakinya yang masih mungil tiba-tiba mengeluarkan air atas izin Allah. Ajaibnya, air tersebut tak pernah kering sepanjang masa. Air itulah yang kita kenal sebagai air zam-zam.

Mensyukuri nikmat yang masih terulur bukanlah perkara yang mudah. Hanya orang-orang yang hebatlah yang dapat melakukannya. Seperti contoh Siti Hajar di atas. Akhirnya, namanya diabadikan Allah dan tercatat dalam sejarah lewat kitab-kitab Allah. Selain itu airnya yang berlimpah ruah dan tak pernah kering sepanjang zaman. Jadi dengan penundaan-penundaan yang mungkin terjadi teradap diri kita, ada skenario hebat yang tengah Allah sediakan bagi hambanya yang sabar dan tidak berputus asa. SEMANGAT!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar