ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Senin, 24 Oktober 2011

PEMINDAHAN KIBLAT , NEUTRINOS DAN ESENSINYA




TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah ilmuwan di Swiss mengungkapkan bahwa dari hasil penelitian mereka selama bertahun-tahun, mereka menemukan sebuah partikel kecil yang kecepatannya melebihi kecepatan cahaya dan melawan hukum alam. Demikian dilansir CNN, Jumat (23/9/2011). Para ahli fisika ini mengatakan jika partikel yang berbentuk neutrinos ini dikirim di bawah tanah dari laboratorium di Swiss dan Italia berjarak 730 kilometer dan sampai kurang dari satu detik jika di banding dengan kecepatan cahaya yang dipancarkan dalam jarak yang sama. Laporan ini dipublikasikan oleh lembaga peneliti yang bekerja di sebuah proyek bernama eksperimen Opera yang berbasis di European Organization for Nuclear Research yang dikenal dengan nama CERN.

Sebuah penemuan yang mencengangkan. Dan secara otomatis mematahkan teori yang telah dikemukakan oleh Albert Einstein bahwa kecepatan cahaya adalah yang tercepat. Dengan begitu dapat disimpulkan semakin maju peradaban dan teknologi yang dimiliki manusia, akan semakin banyak pula ditemukan teori dan penemuan baru yang akan mematahkan apa yang sudah ada sebelumnya. Dan akhirnya kita pun menyadari adanya keterbatasan pada diri manusia dan memahami hanyalah Tuhan yang Maha Segalanya.

Belum lama ini juga, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bahwasanya arah kiblat telah bergeser sebanyak +/-20ยบ dari arah semula. Pada awalnya umat islam beranggapan bahwa arah kiblat adalah barat. Namun karena pergeseran lempeng bumi, maka umat islam diwajibkan untuk mengubah arah kiblatnya agar kembali menghadap ke masjidil haram di mekkah. Namun tidak perlu untuk memugar masjid maupun musholla, akan tetapi cukup untuk menggeser arah kiblatnya saja. Lalu apakah esensi yang terkandung dalam pemindahan kiblat dan juga neutrinos tersebut.



Sejarah pemindahan kiblat



Di waktu Nabi Muhammad s.a.w. berada di Mekah di tengah-tengah kaum musyirikin beliau berkiblat ke Baitul Maqdis. Tetapi setelah 16 atau 17 bulan Nabi berada di Madinah ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk mengambil Ka'bah menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian bahwa dalam ibadat shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan Ka'bah itu menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada Tuhan. Untuk persatuan umat Islam, Allah menjadikan Ka'bah sebagai kiblat.(catatan kaki QS. Al-baqarah ayat 142).

Selanjutnya dalam QS. Al-baqarah ayat 143 Allah.SWT berfirman :

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.





Di antara kaum Muslimin ada yang ingin mengetahui tentang nasib orang-orang yang telah meninggal atau gugur sebelum berpindah qiblat. Maka turunlah surat Al Baqarah ayat 143.(Diriwayatkan dalam kitab Shahihain (Bukhari dan Muslim) yang bersumber dari al-Barra.), yang menegaskan bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan iman mereka yang beribadah menurut ketentuan pada waktu itu.

Kalau kita cermati dalam ayat tersebut, ada pertentangan pada saat itu khususnya dalam kalangan umat islam. Namun karena iman, keyakinan yang telah ditanamkan bahwasanya Allahlah yang menetapkan masalah pemindahan kiblat tersebut, maka hal tersebut tidak berlarut-larut. Bahkan menambah keimanan mereka karena bukan permasalahan menghadap ke arah masjidil haram ataupun masjidil aqsha, akan tetapi menghadap kepada Allah. Dan pada saat di madinah di tengah-tengah kaum yahudi dan nasrani, Allah memerintahkan untuk menghadap masjidil haram semata-mata untuk menunjukkan kepada kaum yahudi dan nasrani bahwasanya mereka berasal dari keturunan yang sama yaitu nabi Ibrahim AS. Jadi seharusnya saling bersatu dan tidak saling bermusuhan satu sama lainnya, karena hidup di bumi yang satu dan menyembah Allah yang satu.



Kejujuran yang hilang

Setelah 14 abad berlalu, hal tersebut berulang lagi. Meskipun tidak diwahyukan kembali, karena memang Al-Qur’an telah turun secara sempurna. Namun tersirat lewat fenomena alam. Lalu apa yang kita bisa ambil dari kejadian ini untuk kehidupan kita, baik sebagai individu-individu, maupun dalam hal berbangsa dan bernegara pada umumnya. Mari kita perhatikan kalimat dalam QS. Al-baqarah ayat 143 di atas. Ada kata-kata umat yang adil, menjadi saksi bagi umat manusia dan rasul mejadi saksi atas kamu.



Dengan kata lain kita diseru untuk berlaku jujur. Menjadi saksi atas diri sendiri.kenapa demikian? Karena kejuuran adalah obat bagi bangsa kita yang sudah sekarat dan menuju kepada jurang kehancuran. Berkata jujur tidaklah mudah, sangat pahit bahkan bisa dibenci oleh orang lain seumur hidup, dihina dan dicaci. Namun bagaikan minum jamu, pahit diawal, akhirnya kenikmatan yang didapat. Karena dengan kejujuran yang diungkapkan, hidup serasa tanpa beban, dan kita tidak perlu menutupi hidup kita selanjutnya dengan kebohongan dan kebohongan terus menerus. Inilah makna yang terkandung dalam fenomena pemindahan kiblat. Oleh sebab itu mari kita terapkan minimal dari diri kita sendiri. Tentunya dengan diawali dari introspeksi, sudah seberapa jujurkah diri kita? Kemudian jika kita temukan banyak ketidakjujuran, mulailah untuk mengungkapkan dan memperbaikinya satu per satu. Dan ini semua berlaku untuk semuanya tergantung dari profesi apa yang kita tekuni.

Bagaimana jika sampai kita kehilangan jabatan, kedudukan, pekerjaan yang kita jalani sekarang? Mental itulah yang harus kita persiapkan. Maka perlu kita pahami kembali ayat tersebut di atas. Ada kata-kata

Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. Iman berarti yakin, optimis. Hanya dengan keyakinan dan keoptimisan kita akan sukses dalam menjalankan kehidupan. Ada beberapa pertanyaan yang jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Cobalah menjawabnya dengan hati yang jujur. Apakah mungkin kita tidak makan jika kita mau berusaha? Lalu, siapakah yang memberikan kita nikmat? Manusiakah atau Tuhan pemilik langit dan bumi?

’’Mana mungkin maling teriak maling?’’ tapi hati nurani kita tidak bisa berbohong, bahwa inilah obat mujarab bagi kita semua umat manusia khususnya bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, cita-cita kita sebagai bangsa yang merdeka dalam alinea pertama pembukaan UUD’45 telah berbelok beberapa derajat hanya karena ketidakjujuran yang mengutamakan hawa nafsu belaka. Itulah esensi dari fenomena bergesernya arah kiblat. Sehingga merdeka sekarang menjadi konotasi lain, merdeka (bebas) korupsi, mabuk, berjudi, berzina, berselingkuh dsb. Inilah gambaran masyarakat kita yang sebenarnya.

Maka marilah kita jadikan esensi fenomena bergesernya arah kiblat (kejujuran) ini sebagai renungan bagi kita semua untuk seterusnya diwujudnyatakan dalam bentuk perikehidupan sehari-hari. Bukan hanya slogan-slogan belaka yang kita tempel di kaca mobil, rumah lewat stiker atau pamflet-pamflet pemilu, dsb. Dan yang perlu kita tanamkan dalam diri kita, kejujuran adalah investasi yang akan kita petik di masa depan. Alam sendiri mengajarkan kita untuk bertindak jujur. 16 juta trilyun uap air/detik yang menguap ke langit akan sama dengan air hujan yang turun ke bumi. Adakah alam mengajarkan kebohongan, korupsi? Ataukah mata hati kita telah buta dan menghitam serta kurang jelas sehingga tidak bisa mengambil pelajaran dari ini semua?



Neutrinos itu kejujuran



Jika diibaratkan sebuah pohon, kejujuran adalah benihnya. Pohon dengan benih yang jujur akan menghasilkan buah yang jujur.

Kejujuran memang terlihat kecil dan seuatu hal yang sepele (seperti neutrinos). Tapi lihat apa dampaknya begitu ia ditinggalkan? Mengguritanya korupsi tidak hanya dalam kalangan pejabat negara. Tapi virus itu telah menyebar sampai dengan lapisan masyarakat bawah.

Padahal bangsa ini telah memahami dan menjadikan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan bernegaranya. Namun pada kenyataannya mengabaikan keberadaan Tuhan dan paham kejujuran yang telah diajarkannya lewat alam ini. Sungguh merupakan sebuah ironi.

Lalu adakah kata terlambat untuk kembali lagi memaknai kejujuran dan menjalankannya? Tentu tidak.



Ledakan Energi Yang Dahsyat



Apabila Albert Einstein merumuskan Energi adalah berbanding lurus dengan massa dan kuadrat dari kecepatan cahaya atau E=m.c². Dan ternyata ada yang lebih cepat dari cahaya yaitu neutrinos, maka bisa jadi akan ada perubahan dari rumus tersebut. Andaikan massa (m) adalah masyarakat/rakyat, dan neutrinos (n) adalah kejujuran. Maka jika c (kecepatan cahaya) diganti dengan n (kecepatan neutrinos) lalu dikuadratkan, akan terjadi ledakan yang begitu besar dahsyatnya.

Dan inilah tantangan yang kita harus hadapi bersama. Mengembalikan inti atom berupa neutrinos yakni kejujuran yang sempat menghilang dari negeri ini. Bangsa ini terlanjur dikenal akan kepolosan, keluguan dan kejujurannya. Maka harus ada keinginan bersama-sama dari seluruh kekuatan bangsa untuk menyemai kembali kejujuran dalam aspek apapun. Dan perjalanan panjang ini diawali dari pribadi, yakni neutrinos atau partikel terkecil di alam semesta ini. Dengan selalu mengingat bahwa Tuhan melihat apapun yang kita kerjakan dan perbuat. Sebagai penutup ada sebuah kutipan dari mendiang John F Kennedy, “ask not what your country can do for you -- ask what you can do for your country”. Bersediakah kita jujur demi masa depan dan kemakmuran negara ini meskipun akan menelan pil pahit? Di tangan kita semua nasib ke depan bangsa ini berada. Dan walaupun di dunia ini akan dicemooh orang seperti ulat bulu jika mengungkap kejujuran, tapi pasti di akhirat kelak kita laksana kupu-kupu yang indah yang siap memasuki surga-Nya. Amin

MIM DAN MUKJIZAT NABI DAUD PART IV : LEDAKAN ENERGI DARI TEORI NUKLIR EINSTEIN




Di bagian ketiga, saya menyinggung tentang kejujuran. Sebuah norma yang mulai pudar dan langka di negeri ini.



Pembelajaran memang datangnya tidak selalu dari sesuatu yang nilainya “benar”. Maka dari itu dalam kesempatan kali ini saya mengajak pembaca semua untuk mencermati kasus yang sedang hangat belakangan ini. Nazarudin dan Partai Demokrat serta kaitannya dengan kasus korupsi pembangunan wisma atlit di Jaka Baring, Sumatera Selatan. Secara kasat mata kita mestinya bisa menilai, kejujuran dapat dikalahkan dengan uang dan tahta. Hanya karena keinginan untuk berkuasa, kejujuran yang dasarnya fitroh, suci ternoda dan akhirnya menjadi bumerang. Kini semuanya hanya tinggal menunggu saja. Kebobrokan suatu hari pasti akan terungkap cepat atau lambat. Karena kunci dari permasalahan ini, yaitu Nazarudin telah tertangkap. Sungguh sebuah ironi.



Berkaitan dengan itu, adalah sebuah pelajaran berharga yang Allah hendak tunjukkan bagi kita semua. Asmaul Husna sebagai jiwa baiknya tidak hanya sebagai sebuah hapalan belaka. Namun harus menjadi jiwa, menghujam dan berlaku seimbang. Keinginan MIM untuk menghantarkan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya; hidup sejahtera (As-Salam), harus juga seimbang dengan sikap yang lain. Utamanya dengan kejujuran dan keadilan (Al-‘Adlu).



Ledakan Energi Yang Dahsyat



Apabila norma kejujuran dan yang lainnya yang berdasar kepada Asma Allah, benar-benar bisa diaplikasikan oleh MIM dan segenap MIMers maka dapat dipastikan akan menjadi medan magnet yang kuat bagi massa. Sehebat apapun program yang digulirkan tanpa dilandasi itu semua hanyalah sebuah kesia-sian. Karena apa? Suatu hari nanti, manakala MIM mampu berada “di atas” dan menjadi panutan serta sorotan, maka akan banyak yang mencari-cari cela dan kesalahan. Karena itulah sebuah antisipasi dari awal haruslah dilakukan.



Pemimpin yang jujur atau “Ratu Adil” sedang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh bangsa ini. Bukan hanya seorang figur sentral, namun lebih dari itu. Adalah sebuah kesatuan sistem yang utuh dan kokoh. Sistem yang adil dan jujur itu akan memberikan daya tarik yang kuat. Sehingga masyarakat akan berbondong-bondong mengikutinya. Bagaikan lokomotif memimpin anak gerbongnya menuju kepada kesejahteraan dan kemakmuran bersama.



Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk din(sistem)Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.(QS.An-Nashr 110/1-3)



Jika masyarakat/massa dirumuskan sebagai “m”, dan kecepatan cahaya (pelaksanaan nur dari asmaul husna) dilambangkan sebagai “c”, maka energi ledakan yang dahsyat dari itu semua “E” adalah kuadrat yang berbanding lurus dengan massa dan kecepatan cahaya tadi. Atau bisa dirumuskan :



E = m.c²



Berbondong-bondongnya manusia untuk bergerak membangun bangsa inilah yang akan terjadi bilamana semua wujud adanya. Dan Albert Einstein pun akan terharu karena rumus nuklirnya yang pernah meluluhlantakkan dunia, ternyata berubah menyelamatkan dunia. Wallahua’lam

MIM dan Mukjizat Nabi Daud part III ; Sebuah berita besar (An-Naba’)



Tidak terasa 66 tahun sudah negeri ini merdeka dan terlepas dari penjajahan. Namun badai seakan tak pernah usai. Persoalan demi persoalan terus saja bertambah dan membuat hati ini miris. Dari korban lumpur Lapindo sampai masalah TKW yang dihukum mati di negara tetangga. Belum lagi kasus korupsi yang makin menjadi-jadi. Mungkin jika dibuat daftar permasalahan yang ada di negara ini, panjangnya bisa masuk Guinnes Book of Record.



Meskipun hati miris, tapi kalau kita mau berpikir positif sesungguhnya permasalahan yang datang bertubi-tubi itulah yang akan membuat bangsa ini menjadi besar. Keoptimisan harus selalu ada. Karena itu adalah ciri manusia yang berketuhanan. Iman berarti yakin akan adanya Tuhan YME. Juga yakin bahwasanya Tuhan hendak memandaikan bangsa ini dengan adanya masalah tersebut.



MIM dan harokahnya



Saya akan memberikan sebuah analogi. Mim (salah satu huruf dalam huruf-huruf hijaiyah), tanpa harokah adalah sebuah huruf yang mati. Akan tetapi jika diberikan harokah misalkan dhomah, dia baru bisa mengeluarkan bunyi “mu”. Harokah dalam bahasa arab adalah sama dengan gerakan dalam bahasa Indonesia.



MIM sebagai sebuah organisasi yang diharapkan mampu menjadi motor bagi bangkitnya bangsa ini juga harus memiliki gerakan. Tentunya gerakan yang selaras dengan visi dan misi yang telah didengungkan. Jika demikian adanya maka itu sama adanya dengan mukjizat Nabi Daud. Yang memiliki suara yang indah dalam melantunkan Zabur. Mengapa? Karena Zabur yang merupakan firman Allah SWT mampu direalisasikan oleh Nabi Daud dalam wujud Kerajaannya yang makmur/negara yang madani.



Dalam Al-Qur’an begitu banyak kisah bangsa-bangsa yang besar namun jatuh dan hancur begitu saja. Maka seharusnya MIM dan para MIMers dapat mengambil pelajaran dari itu semua. Maka modal apakah yang harus dimiliki oleh para MIMers juga bangsa ini jika ingin bangkit dan maju? Dalam QS. An-Naba 78/38 Allah SWT berfirman :



Pada hari, ketika ruh[1549] dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.



Mengucapkan kata yang benar atau jujur adalah modal utamanya. Jujur dari dalam hati bahwa niat membangun bangsa ini karena ibadah dan mengharap ridho Tuhan semata. Sehingga dapat dipastikan segala gerakan yang diperbuatnya pun dapat dipastikan jujur. Jujur manajemennya dengan menggunakan prinsip open manajemen.



Bersih pembukuan keuangannya, baik sumber-sumber keuangannya yang dapat dipertanggungjawabkan maupun pembukuannya yang rapi terperinci (tidak campur aduk dan menggunakan pembukuan ganda, satu untuk kalangan sendiri dan yang lain untuk dunia luar). Begitu juga jika nantinya ada perekrutan anggota MIM baru. Tidak boleh dengan paksaan dan iming-iming sesuatu. Tapi harus datang dari hati nurani mereka yang bersih. Jika dua hal tersebut dipadukan (laporan keuangan dan penambahan anggota baru) dilandasi dengan kejujuran dan menghindari laporan fiktif (ABS=Asal Bapak Senang), lalu disertai program-program yang membumi. Yaitu program-program yang menyentuh pada kepentingan hajat hidup orang banyak, maka pasti akan timbul spirit(ruh) dan power/kekuatan(malak=malaikat) dalam tubuh MIM khususnya dan bangsa ini pada umumnya.



Kejujuran memang telah menjadi barang yang langka di negeri ini. Dan hanya lewat kejujuran bangsa ini akan bangkit. Ayo MIMers, tidak usah banyak berkata-kata, tunjukkan saja kerja dan karyamu. Dan biarkan Tuhan yang mengizinkanmu berucap. Karena suara Tuhan adalah suara kejujuran. Sehingga nanti mereka akan bertanya-tanya, “ berita besar apa ini?”



Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?

Tentang berita yang besar

yang mereka perselisihkan tentang ini.

Sekali-kali tidak[1545]; kelak mereka akan mengetahui

kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui

(QS.An-Naba78/1-5)

MIM DAN MUKJIZAT NABI DAUD PART II




Sebelum membaca tulisan ini, ada baiknya bagi yang belum membaca tulisan saya yang berjudul MUKJIZAT NABI DAUD, MIM DAN HARI LAHIR PANCASILA yang saya terbitkan di catatan Facebook saya juga di blog ini.



Jika sudah membacanya baiklah akan saya lanjutkan makna mukjizat Nabi Daud yang lain.



Nabi Daud a.s. dikaruniai suara yang sangat merdu. Ketika mendengar Daud melagukan ayat kitab Zabur, orang dan jin yang sakit menjadi sembuh, burung-burung terbang mendekat, angin menjadi tenang, gunung serta burung pun bertasbih kepada Allah SWT.



Di dalam ayat-ayat Allah tentunya ada pertanda dan juga pelajaran bagi orang-orang yang mau berpikir.marilah kita renungkan bersama-sama. Pertanyaannya apakah makna suara yang di maksudkan itu? Adakah hanya sekedar suara melantunkan ayat-ayat Allah belaka?



Visi dan misi MIM



MIM singkatan dari Masyarakat Indonesia Membangun adalah sebuah organisasi yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangun negara yang kita cintai ini bersama-sama. Dengan membudayakan kembali prinsip gotong-royong yang perlahan-lahan mulai terkikis karena pengaruh globalisasi. Tanpa mengedepankan perbedaan agama, suku bangsa dan antar golongan, MIM sebagai sebuah wadah berusaha untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan dalam pembukaan proklamasi UUD 1945, yakni sebuah masyarakat yang adil dan makmur. Karena sebagai organisasi, MIM sadar betul hanya dengan bersatu dan bersama-sama membangun sajalah cita-cita tersebut dapat tercapai.



Visi dan misi memang sudah selayaknya dikumandangkan. Layaknya adzan sebagai pertanda waktu sholat. Ada kata-kata “Hayya ‘ala sholah, hayya ‘alal falah”. Sebuah ajakan untuk melakukan sholat (gerakan). Karena tanpa adanya gerakan (meng’akbarkan/membesarkan asma Allah) atau dengan kata lain gerakan membangun untuk membesarkan panji-panji negara yang kita cintai, tidaklah mungkin tercipta kemakmuran (falah=kemenangan). Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Allah SWT mengajarkan adanya kesinergian dan keselarasan antara perkataan (perwujudan makna adzan) dengan perbuatan atau gerakan (perwujudan makna sholat).



Berulang-ulangnya sholat yang kita lakukan bermakna sebuah evaluasi. Sudahkah gerakan—gerakan membangun yang kita kerjakan sesuai dengan visi dan misi / target yang telah digariskan bersama.



Keserasian dan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan akan menciptakan harmoni yang indah. Dan inilah makna suara yang merdu saat Nabi Daud melantunkan Zabur. Ayat-ayat yang Allah turunkan bagi manusia yang pada hakekatnya untuk kemaslahatan dan kebaikan manusia itu sendiri telah berhasil diaplikasikan oleh Nabi Daud a.s dengan membentuk sebuah sistem yang madani. Bersama-sama dengan anaknya yaitu Nabi Sulaiman a.s membawa umat manusia pada saat itu kepada sebuah peradaban yang tinggi dan hidup sejahtera.



Tantangan MIM ke depan adalah sebagai motor penggerak rakyat agar bersama-sama mewujudkan visi dan misi yang telah dikumandangkan. Sehingga apa yang telah disuarakan selaras dengan gerakan serta perbuatannya. Dan bukan hanya slogan dan wacana saja.



Inilah yang disebut Dakwah bil Hal. Dakwah dengan perbuatan. Apabila sudah menampakkan hasil yang nyata, orang pun akan berbondong-bondong melakukan perbuatan yang sama. Baik orang yang selama ini sakit hati terhadap pemerintahan ataupun yang sakit mentalnya karena korupsi. Mereka akan sadar dengan sendirinya bahwa perbuatan itu sangat merugikan negara. (layaknya mukjizat Nabi Daud yang mampu menyembuhkan orang dan jin yang sedang sakit).



Secara otomatis media penyiaran baik cetak maupun elektronik serta-merta akan berdatangan (burung dahulu dipakai sebagai sarana menyampaikan informasi lewat surat),demi melihat fenomena yang luar biasa ini. Betapa tidak, Indonesia yang bisa dikatakan diambang kehancuran, tiba-tiba bangkit dan bersatu lalu membangun. Ini pasti akan menjadi berita yang menggemparkan dunia. Pertikaian-pertikaian (ibarat angin ribut) antar warga yang menghiasi media-media belakangan ini juga pasti akan kembali mereda. Begitu juga partai politik dan ormas baik besar maupun kecil yang tentunya sudah memiliki massa (layaknya piramida atau gunung). Mereka yang saat pemilu dengan lantang meneriakkan visi dan misina, namun setelah kalah hanya diam, berpangku tangan, menonton. Menunggu-nunggu kelemahan rival politiknya lalu kemudian berkomentar dan mengkritisi tanpa berkaca dan mempertanyakan pada diri sediri tentang apa yang mereka sudah perbuat. Semoga dengan adanya MIM, gunung-gunung partai politik akan merubah mindset mereka untuk bersama-sama sibuk bekerja (bertasbih) demi kejayaan bangsa ini. Wallahua’lam

Selasa, 28 Juni 2011

ISRA’ MI’RAJ TODAY ; SEBUAH EVALUASI KEJUJURAN



Tahun ke 10 setelah kenabian adalah tahun di mana rasulullah di tinggalkan oleh dua orang yang dikasihinya. Pertama, wafatnya Siti Khadijah RA, istri rasulullah dan orang yang pertama kali mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Allah. Dukungannya terhadap dakwah yang dilakukan rasulullah baik moril maupun materil pada awal penegakkan dinullah, sangatlah berharga dan amatlah berarti bagi kaum muslimin yang saat itu masih minoritas. Karena isteri ini adalah pelipur lara di kala duka. Dengan iman dan kelapangan hatinya menjadi labuhan untuk mendapatkan rahah nafsiyah (refresi jiwa) di sisinya di masa hidupnya. Begitu juga dengan wafatnya Abu Thalib pamanda rasulullah. Meskipun tidak mengucap kalimat tauhid di akhir hayatnya, Abu Thalib yang juga disegani di kalangan bani Quraisy sangatlah melindungi gerakan dakwah yang dilkukan oleh kemenakannya itu. Karena itulah tahun ke-10 kenabian disebut juga Amul Huzn (tahun kesedihan).

Di sisi lain, kondisi kaum muslimin yang terdesak pada saat itu. Tekanan baik berupa hinaan, fitnahan atau juga berupa fisik seperti penyiksaan hingga pembunuhan yang dilakukan oleh kaum Quraisy terhadap kaum muslimin saat itu juga menambah kedukaan rasulullah SAW. Dakwah seakan jalan di tempat.

Yang umumnya kita pahami bersama adalah Isra’ Mi’raj identik dengan turunnya perintah sholat. Pertanyaannya, apakah sebelum rasulullah Isra’ Mi’raj, sholat belum pernah sama sekali dikerjakan oleh rasulullah? Bukankah Muhammad adalah rasul yang mempunyai garis keturunan dari nabi Ibrahim dan Ismail? Jika demikian adanya, kalau Ibrahim AS mendirikan ka’bah (identik dengan ibadah haji), sudah sewajarnya sholatpun diperintahkan juga. Dasarnya adalah QS. Ibrahim 14/40 :
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Di dalam ayat tersebut memang tidak dicantumkan siapa yang berdo’a. karena itu mari kita lihat di ayat sebelumnya QS.14/39 :
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
Berarti jelas yang berdo’a adalah nabi Ibrahim AS. Kesimpulannya nabi Ibrahim melaksanakan sholat. Dan itu berarti anak keturunannya pun melaksanakan sholat. Lalu mengapa Allah memerintahkan kembali? Ada sebuah makna tersembunyi yang patut kita cermati bersama.

Untuk lebih mudah memahami, ada baiknya kita sama-sama melihat kembali ayat tentang peristiwa Isra’ Mi’raj. Dalam QS. Al-Isra’ 17/1 Allah SWT berfirman :

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Apa maksud Allah SWT memperjalankan Muhammad dalam kondisi malam? Menurut hemat saya, malam disini memiliki 2 buah makna. Yaitu makna kondisi eksternal (kaum Quraisy yang dalam keadaan gelap/jahil/bodoh). Dan makna internal yakni kondisi dakwah yang seakan menemui jalan buntu, gelap gambaran malam yang seakan penuh dengan kedukaan.

Diperjalankannya Muhammad SAW oleh Allah SWT bukan hanya sekedar menghibur. Tapi juga hendak mengajarkan bahwasanya keberhasilan itu dapat diperoleh jika ia memiliki sistem. Ada dua buah masjid (sistem) yang disebutkan dalam ayat tersebut. Masjidil Haram adalah sistem yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS. Dan Masjidil Aqsha adalah sistem yang dibangun awalnya oleh Nabi Adam AS yang kemudian hancur seiring dengan waktu. Lalu dibangun kembali oleh Nabi Daud AS dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. Jadi tidak hanya sekedar sebuah bangunan yang monumental saja. Tapi lebih dari itu. Yakni adanya sebuah sistem di mana Hukum Allah tegak di dalamnya. Sehingga terwujudlah Islam (kedamaian, kesejahteraan). Kesimpulannya, Allah mengajak Muhammad untuk mengevaluasi, kenapa kegagalan terjadi. Itu disebabkan karena Muhammad belum memiliki sistem.

Sholat dalam arti yang lebih luas adalah meng-Akbarkan Asma’ (sama dengan isme/paham) Allah. Berangkat dari peristiwa Isra’ Mi’raj, Muhammad mengirim Mushab bin Umair untuk membuat sistem yang Allah maksudkan. Dan Yastriblah yang terpilih untuk kemudian menjadi Madinah.

Untuk pribadi juga NKRI

Makna Isra’ Mi’raj sungguh luas. Hanya tinggal mau dibawa kemana makna itu kita tujukan. Jika untuk pribadi, mengadakan evaluasi terhadap kegagalan-kegagalan kita selama ini. Membuat rencana dan gerakan (sholat) hingga kita mampu mencapai sukses. Jika belum juga berhasil, kembali lagi dari evaluasi, rencana dan gerakan. Itulah mengapa Allah memerintahkan sholat itu selalu dilakukan berulang-ulang. Karena pada hakekatnya Allah menginginkan manusia untuk sukses (hakekat mengucapkan salam).

NKRI yang sudah merupakan keputusan final saat ini juga mengalami kondisi stagnan, krisis kepemimpinan, gelap, menemui jalan buntu. Sudah saatnya kita mengevaluasi mengapa hal tersebut terjadi. Evaluasi bisa berarti bercermin. Bayangkan jika yang dilihat adalah wajah yang buruk. Kekecewaan, kekesalan pasti akan muncul dalam benak kita.

Cermin yang baik akan dapat memberikan gambaran yang jernih dan baik. Lalu kurang baik apa Indonesia? Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Berarti ada yang menutupi cermin tersebut. Cermin negara kita telah tertutupi debu. Dan debu itu adalah “ketidakjujuran”. Karena sesunguhnya “kemenangan jika diperoleh dengan cara yang salah (tidak jujur) hanya menghasilkan bom waktu. Sedangkan kekalahan jika diperbaiki dengan cara yang hak (jujur), maka akan mendapatkan kemenangan yang hakiki”. Wallahua’lam

Senin, 27 Juni 2011

ALIF LAM MIM, HUKUM NEWTON I, DAN GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA




Sudah lama juga nggak nulis lagi. Karena sibuk juga dan masih banyak kerjaan yang belum selesai. Kaya novel pertama yang belum juga rampung (malu deh….), dan lagi buat artikel untuk lomba menulis (kalo yang ini sih usaha buat nambahin modal nikah, lumayan). Jadi maaf yach sobat-sobatku semua. Kalau mungkin menunggu-nunggu tulisan dari saya, hehe3x (narsis sedikit yach…Gpp khan?).

Kali ini saya mau sedikit share tentang makna Alif Lam Mim. Memang kita semua sudah paham bahwasanya dalam terjemahan Al-Qur’an dimanapun, kata Alif Lam Mim tidak memiliki arti atau dengan kata lain, hanya Allahlah yang mengetahui artinya. Bukan bermaksud untuk lebih pintar, mendahului Allah dan lainnya. Hanya ingin mengupas, mengajak pembaca juga termasuk saya untuk berpikir, apa iya Allah menurunkan kita sebuah ayat yang kita tidak mengerti artinya? Di satu sisi sebagian dari kita mungkin akan mengatakan, “Itu kan kuasa Allah, Allah ingin menunjukkan bahwa Dia Maha Mengetahui…”. Saya tidak menyalahkan pendapat itu. Di sinilah letak keunikan Al-Qur’an. Dan menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk mencari tahu maknanya. Saya yakin kita semua bisa menemukannya bersama.

Alif Lam Mim, merupakan tiga huruf hijaiyah tanpa harokah. Itu artinya ketiga huruf itu adalah huruf mati. Karena mereka tida memiliki bunyi (tidak diberikan harokah seperti fathah, kashroh atau dhomah). Baru setelah diberikan fathah, misalnya Alif, ia akan memiliki bunyi. “A”. Setuju…??

Harokah dalam bahasa arab berarti gerakan. Dalam hukum newton I berbunyi,”Benda diam berarti F(gaya)=0”. Atau dengan kata lain benda diam adalah benda yang tidak memiliki gerakan. Itu berarti sama dengan Alif. Ia dibaca Alif saja karena tidak diberikan Harokah (Gerakan). Sayangnya saat menemukan teorinya, Newton “mungkin” tidak memahami Alif Lam Mim ya… Coba saja dia tahu artinya, langsung memeluk Islam saat itu juga deh….

Begitu juga halnya dengan manusia. Allah sebagai pencipta (Al-Khaliq), menilai manusia yang tidak bergerak (bergerak di sini dalam pandangan Allah=ibadah) hidupnya sia-sia. Betul gak sobat? Dasarnya apa saya berkata seperti itu? Dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat 51/56 Allah SWT berfirman :

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Dalam ayat tersebut Allah SWT menegaskan bahwasanya tujuan penciptaan manusia adalah untuk ibadah. Atau Allah menciptakan manusia hanya untuk beribadah. Kalau manusianya gak ibadah gimana? Itu berarti allah tidak merasa menciptakan. Tapi kenyataannya, banyak manusia yang hidupnya tidak untuk beribadah? Tapi mereka tetap hidup, makan bekerja dsb. Memang benar mereka hidup. Tapi hidupnya hanya dalam kehampaan. Karena mereka tidak menemukan makna hidup. Hidup mereka sia-sia dalam pandangan Allah. Hidup dalam kesia-siaan? Sama dengan mati.

Sama halnya dengan Komputer (CPU) hardware tanpa software. Begitulah makna manusia yang hidupnya tidak dipergunakan untuk beribadah. Bisa apa CPU tanpa software? Lalu sebenarnya apa software manusia? Ya, Al-Qur’an. Coba deh kita sama-sama lihat QS. Al-Ma’idah 5/16 :

Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.


Bagi orang-orang yang iman Yakin), mereka tidak ada keraguan sedikitpun akan Al-Qur’an (QS. Al-Baqoroh 2/2-3). Oke sobat? Lanjut ya…

Gerakan membangun Indonesia

Indonesia negara kita tercinta ini seperti mati suri. Meningkatnya angka pengangguran (mati karya) setiap tahunnya yang menyebabkan banyaknya rakyat yang bekerja di luar negeri (ujung-ujungnya mati sia-sia di tangan algojo). Itu berarti pembangunan yang cenderung stagnan, jalan di tempat atau diam (mati). Begitu juga banyak orang yang mati rasa (nggak tahu malu) untuk menguras uang rakyat demi kepentingan pribadi. Dan banyak lagi “kematian” yang lain.

Karena itu, ayo kita melakukan perubahan, untuk bergerak kee arah yang sama. Yaitu GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA. Negara yang kita cintai bersama. Tentunya dengan menanggalkan perbedaan-perbedaan yang ada. Suku, Ras, Agama, Antar golongan. Dengan bersinergi atau dengan kata lain gerakan yang searah antara pemerintah dan rakyat. Memberikan karya terbaiknya demi bangsa ini. Yang pasti sesuai dengan kemampuan, keahlian dan juga profesinya masing-masing. Dengan meninggalkan sikap saling menyalahkan, baik pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya. Dan juga sikap membenci, dan sikap-sikap tidak terpuji yang lain. Jika tidak segera bergerak untuk bangkit, lama kelamaan Indonesia akan benar-benar mati, dan hanya tinggal nama saja. Wallahua’lam

Minggu, 26 Juni 2011

MUKJIZAT NABI DAUD.AS, MIM DAN HARI LAHIR PANCASILA

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 34 Surat Saba Ayat 10-11)



Di dalam ayat tersebut di atas ada sebuah kalimat "dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya". Sungguh menarik untuk dikaji dan dikupas isinya. Dan dengan segala kerendahan hati, saya persembahkan tulisan ini sebagai kado untuk ibu pertiwi yang sedang sedih. Demi melihat anak bangsanya yang saling berselisih. Hanya karena uang dan kekuasaan. Semoga dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.



Sebuah batang besi yang padat, tebal dan panjang. Bagaimanakah cara melunakkan atau membengkokkannya? Apakah dengan cara memukulnya dengan besi pula? Tentunya akan membutuhkan tenaga yang besar. Cara yang paling mudah adalah dengan memanaskannya terlebih dahulu sehingga besi itu berwarna kemerahan. Barulah dibengkokkan. Jika besi dipanaskan hingga titik lebur tertentu, ia akan menjadi cair. Sehingga dalam keadaan yang demikian akan lebih mudah dibentuk sesuai yang kita inginkan.



Melebur sebuah filosofi



Melebur bisa juga dikatakan menyatu. Apa filosofinya? Hanya dengan persatuan sebuah bangsa akan menjadi kuat. Sama dengan makna sapu lidi yang terikat erat. Sulit untuk dipatahkan bukan? Maka dengan melebur ini, kita semua diharapkan melepaskan ego masing-masing. Meninggalkan atribut-atribut yang selama ini kita banggakan. Hal itulah yang telah dicontohkan oleh bapak-bapak pendiri bangsa ini saat mengadakan Sumpah Pemuda pada tahun 1928 dengan menanggalkan ego kedaerahannya. Dengan mencari persamaan-persamaan yang mampu mempererat persatuan.



Baju besi yang besar-besar berarti kerangka. Apa kerangka besar bangsa ini? Kerangkanya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lalu dengan apa menganyamnya? Inilah yang sekarang telah hampir dilupakan. Sebuah kalimat yang ditaruh dalam lambang negara kita. Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi satu jua.



Setelah melebur menjadi satu, satu persatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika. Dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia, maka selanjutnya (kembali kepada ayat di atas) dan kerjakanlah amalan yang saleh. Buatlah prestasi berbentuk karya nyata. Karya yang manfaatnya demi kemakmuran bangsa. Semangat inilah yang harus kembali dinyalakan dalam dada setiap individu bangsa ini. Sebuah komitmen bersama, kesepakatan bersama yang tidak hanya sekedar slogan dan lipsing pemanis bibir belaka.



Masyarakat Indonesia Membangun (MIM)

Sebagai sebuah Ormas yang akan dideklarasikan tanggal 1 Juni 2011 bertempat di Palagan Agung pondok pesantren Ma'had Al-Zaytun. Bertepatan dangan peringatan Hari Lahir Pancasila, Masyarakat Indonesia Membangun (MIM) bertekad untuk menyatukan kembali Visi dan Misi bangsa ini yang telah cerai berai. Melebur menjadi satu dalam negara kesatuan untuk bahu-membahu membangun, menciptakan karya nyata dan prestasi, mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.



Menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai waktu deklarasi tentunya memiliki makna khusus yang akan menjadi semangat bagi kader-kader MIM. Amal shaleh dalam bentuk prestasi inilah yang kembali akan mengharumkan nama bangsa Indonesia dalam kancah internasional. Mengembalikan nama baik Indonesia yang selama ini telah tercoreng-moreng dalam segala aspek kehidupan disebabkan telah meninggalkan butir-butir yang terkandung dalam lima sila.

PERANG KHANDAQ MILLENIUM KE-2

Kaum Quraisy saat itu dipimpin oleh Abdullah bin Ubay, orang munafik yang sebelumnya diusir dari Madinah. Mereka mengadakan kontak dengan Masyarakat Mekah untuk menyerang Madinah dengan pasukan berjumlah 24000 orang. Nah, pada saat itu, pasukan muslimin pun ketar-ketir dalam menghadapi hal itu. Atas ide dari sahabat Rasulullah saw. yang bernama Salman Al-Farisi, Nabi Muhammad saw. memerintahkan pasukan islam untuk membuat parit disekitar kota Madinah. Lama pembangunan parit itu sekitar 1 bulan. Dengan hal itu, kaum Quraisy pun tidak mau kalah, mereka akhirnya membuat tenda-tenda peristirahatan di sekitar parit-parit yang dibuat pasukan islam itu. Pada saat pasukan islam sedang terjepit, Allah swt. menurunkan badai disekitar kota Madinah untuk menghancurkan tenda-tenda peristirahatan yang dibangun kaum Quraisy itu. Dengan kejadian ini, tidak ada pasukan islam yang menjadi korban perang itu.



sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4278872



Akankah kejadian tersebut di atas berulang kembali? Check this out...Al-Zaytun sebagai Pondok Pesantren Terbesar se-Asia Tenggara dengan motto ''Toleransi dan perdamaian'' bagaikan miniatur Madinah zaman Rasulullah SAW. Betapa tidak, banyak pemuka agama-agama lain yang datang berkunjung ke pondok pesantren ini. Ini merupakan bukti dan gambaran nyata perwujudan nilai-nilai yang pernah ditanamkan Rasulullah SAW sewaktu memimpin Madinah. Bagaimana Muhammad SAW menyatukan visi dan misi masyarakat madinah yang terdiri dari Kaum Muslimin, Yahudi, Nasrani, dsb, untuk dapat hidup damai dan saling bertoleransi dibawah Piagam Madinah yang telah disepakati bersama. What a beautiful life....



Jika Abdullah bin Ubay adalah orang yang tadinya seperjuangan dengan Rasulullah SAW lalu diusir keluar madinah, karena sangat membahayakan. Karena dianggap musuh dalam selimut. Bagaimana dengan cerminan saat ini? Ternyata kejadian inipun berulang kembali. Al-Zaytun kini dikepung dengan hujatan, fitnahan, dsb. Dan hal ini dilakukan oleh orang-orang yang sakit hati seperti halnya Abdullah bin Ubay yang telah merasa berbuat banyak dan berjasa dalam perjuangan bersama Rasulullah.



Lalu apa yang diajarkan oleh Rasulullah? Sesuai dari usul sahabatnya Salman Al-Farisi, maka dibuatlah parit. Masyarakat madinah bahu membahu untuk membangun supaya mampu untuk swasembada pangan (mandiri secara ekonomi). Juga mempersiapkan generasi penerus (pendidikan). Terbukti saat tampilnya Usamah, seorang panglima perang berusia 17 tahun, yang ditunjuk oleh Muhammad SAW untuk melakukan ekspansi.



Allah SWT tentunya tidak akan tinggal diam. Jika dahulu Abdullah bin Ubay dan 24.000 tentara mengepung madinah disapu dengan badai. Maka badai apa yang mampu mengalahkan fitnahan dan hinaan? Badai KARYA NYATA DAN PRESTASI.... Wallahua'lam

AL-ZAYTUN IBARAT NABI ISA.AS



Siapa yang tidak tahu kisah Nabi Isa.AS? Seorang utusan Allah yang memiliki mukjizat dapat langsung berbicara beberapa jam setelah ia lahir. Dalam QS. 3/46 Allah SWT berfirman :



dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh."



Siti Maryam sang ibu telah diperintahkan oleh malaikat Jibril untuk tidak menjawab saat ditanya oleh kaumnya. Saat itu kaumnya bingung, bagaimana mungkin seorang anak lahir tanpa seorang bapak. Maka mereka menyangka bahwa Maryam telah berzina. Begitulah kontroversi yang terjadi saat itu. Maka rang-orang yang tidak mau beriman, mereka berlari ke belakang. Sedangkan orangorang yang beriman, mereka tunduk dan sujud akan kebesaran Allah. Juga disebutkan mukjizat nabi Isa yang lain dalam QS. 3/49:



Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.



Dalam setiap kisah selalu mengandung sebuah pelajaran. Dasarnya adalah QS. 12/111 :



Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.



Lalu apa pelajaran yang bisa kita petik dari kisah tersebut di atas?



Baru-baru ini Pesantren modern dan terbesar se-Asia Tenggara, Ma’had Al-Zaytun, begitu ramai dibicarakan. Diisukan bahwa keberadaannya dikaitkan dengan NII KW-9. banyak bermunculan kesaksian-kesaksian yang menyatakan bahwa NII ada dibelakang berdirinya pesantren yang memiliki motto "Budaya Toleransi dan Perdamaian". Lalu apa benang merahnya dengan kisah Nabi Isa di atas?



Jika Nabi Isa lahir tanpa bapak, begitupun dengan Ma’had Al-Zaytun. Bapak bertugas sebagai kepala rumah tangga, memberi nafkah dsb. Dalam hal ini wujudnya adalah pemerintah. Memang benar, Al-Zaytun mampu mendanai dirinya tanpa bantuan pemerintah, yang diibaratkan seorang bapak. Maka seperti kisah Nabi Isa.AS, Ma’had Al-Zaytunpun difitnah sebagai anak haram, hasil perzinahan. Padahal yang mendanai Al-Zaytun adalah umat islam bangsa Indonesia. Santri yang masuk Al-zaytun membayar pendidikannya selama 6 tahun dengan menyerahkan satu ekor sapi. Dana yang seharga satu ekor sapi itulah yang selanjutnya diolah sedemikan rupa sehingga Ma’had Al-Zaytun saat ini mampu memiliki sarana pendidikan dari tingkat SD sd Perguruan Tinggi. Dengan mampu memberdayakan pertanian, peternakan dan perkebunan seingga Ma’had Al-Zaytun mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.



Di tengah maraknya isu yang beredar di masyarakat luas, Al-Zaytun yang masuh tergolong muda usia telah mampu berbicara banyak. Baru-baru ini saja Tim Hockey putri Ma’had Al-Zaytun keluar sebagai juara I kejuaraan hockey piala Menpora antar universitas se-Indonesia. Bukankah itu ibarat Nabi Isa yang mampu berbicara saat masih dalam buaian? (silahkan disimpulkan sendiri)



Selanjutnya jika Nabi Isa mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti buta dan sopak(kusta), mampukah Al-Zaytun sebagai sarana pendidikan menjadi pelopor dalam menciptakan manusia-manusia yang cerdas dengan tetap berahlakul karimah sebagai landasannya? Sehingga mampu menyembuhkan bangsa ini yang sedang buta hati nuraninya karena terjangkit penyakit kusta versi modern (KKN)?



Selain harapan-harapan tersebut, Al-Zaytun sebagai sarana pendikan terpadu diharapkan mampu juga mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia (pengangguran = orang mati). Apakah Al-zaytun mampu? Kita tunggu saja, karena hanya waktu yang akan menjawabnya. Dan untuk membuktikan kebenarannya, datang saja ke Al-Zaytun. Karena kebenaran itu bukan katanya-katanya. Tapi faktanya.... Wallahu a’lam



jakarta, 13 May 2011

jam 00:12

inside my room

Siapa yang tidak tahu kisah Nabi Isa.AS? Seorang utusan Allah yang memiliki mukjizat dapat langsung berbicara beberapa jam setelah ia lahir. Dalam QS. 3/46 Allah SWT berfirman :



dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh."



Siti Maryam sang ibu telah diperintahkan oleh malaikat Jibril untuk tidak menjawab saat ditanya oleh kaumnya. Saat itu kaumnya bingung, bagaimana mungkin seorang anak lahir tanpa seorang bapak. Maka mereka menyangka bahwa Maryam telah berzina. Begitulah kontroversi yang terjadi saat itu. Maka rang-orang yang tidak mau beriman, mereka berlari ke belakang. Sedangkan orangorang yang beriman, mereka tunduk dan sujud akan kebesaran Allah. Juga disebutkan mukjizat nabi Isa yang lain dalam QS. 3/49:



Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.



Dalam setiap kisah selalu mengandung sebuah pelajaran. Dasarnya adalah QS. 12/111 :



Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.



Lalu apa pelajaran yang bisa kita petik dari kisah tersebut di atas?



Baru-baru ini Pesantren modern dan terbesar se-Asia Tenggara, Ma’had Al-Zaytun, begitu ramai dibicarakan. Diisukan bahwa keberadaannya dikaitkan dengan NII KW-9. banyak bermunculan kesaksian-kesaksian yang menyatakan bahwa NII ada dibelakang berdirinya pesantren yang memiliki motto "Budaya Toleransi dan Perdamaian". Lalu apa benang merahnya dengan kisah Nabi Isa di atas?



Jika Nabi Isa lahir tanpa bapak, begitupun dengan Ma’had Al-Zaytun. Bapak bertugas sebagai kepala rumah tangga, memberi nafkah dsb. Dalam hal ini wujudnya adalah pemerintah. Memang benar, Al-Zaytun mampu mendanai dirinya tanpa bantuan pemerintah, yang diibaratkan seorang bapak. Maka seperti kisah Nabi Isa.AS, Ma’had Al-Zaytunpun difitnah sebagai anak haram, hasil perzinahan. Padahal yang mendanai Al-Zaytun adalah umat islam bangsa Indonesia. Santri yang masuk Al-zaytun membayar pendidikannya selama 6 tahun dengan menyerahkan satu ekor sapi. Dana yang seharga satu ekor sapi itulah yang selanjutnya diolah sedemikan rupa sehingga Ma’had Al-Zaytun saat ini mampu memiliki sarana pendidikan dari tingkat SD sd Perguruan Tinggi. Dengan mampu memberdayakan pertanian, peternakan dan perkebunan seingga Ma’had Al-Zaytun mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.



Di tengah maraknya isu yang beredar di masyarakat luas, Al-Zaytun yang masuh tergolong muda usia telah mampu berbicara banyak. Baru-baru ini saja Tim Hockey putri Ma’had Al-Zaytun keluar sebagai juara I kejuaraan hockey piala Menpora antar universitas se-Indonesia. Bukankah itu ibarat Nabi Isa yang mampu berbicara saat masih dalam buaian? (silahkan disimpulkan sendiri)



Selanjutnya jika Nabi Isa mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti buta dan sopak(kusta), mampukah Al-Zaytun sebagai sarana pendidikan menjadi pelopor dalam menciptakan manusia-manusia yang cerdas dengan tetap berahlakul karimah sebagai landasannya? Sehingga mampu menyembuhkan bangsa ini yang sedang buta hati nuraninya karena terjangkit penyakit kusta versi modern (KKN)?



Selain harapan-harapan tersebut, Al-Zaytun sebagai sarana pendikan terpadu diharapkan mampu juga mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia (pengangguran = orang mati). Apakah Al-zaytun mampu? Kita tunggu saja, karena hanya waktu yang akan menjawabnya. Dan untuk membuktikan kebenarannya, datang saja ke Al-Zaytun. Karena kebenaran itu bukan katanya-katanya. Tapi faktanya.... Wallahu a’lam



jakarta, 13 May 2011

jam 00:12

inside my room

TEGAR




Pagi hari ini seperti biasa, aku sudah terbangun sebelum matahari terbit. Tak ubahnya hari-hari kemarin, aku memnbangunkan kawan-kawanku yang lain. Mereka tidak jauh. Mereka selalu berada di sekelilingku. Aku selalu bersemangat untuk menyambut sinar matahari pagi. Bagiku itu adalah nikmat Tuhan yang tiada tara.



Begitulah aku. Wujud rasa syukurku kepada Tuhan adalah dengan bersiap-siap, bangun lebih pagi dari yang lain, untuk menyambut datangnya matahari pagi.



Meskipun rumput-rumput itu jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan kami—Sekawanan Bunga Tulip—yang hidup di padang sabana ini, kami tetap bersemangat menyambut matahari pagi. Sering kami mendengar ejekan dari mereka, bangsa rumput. Sedih rasanya diejek oleh mereka. Mereka suka mengatakan "sekawanan bunga yang aneh" yang mencoba hidup tidak pada tempatnya.



"Kalian pasti telah tersesat. Lihat saja padang sabana ini. Mayoritas yang hidup di sini adalah kami, bangsa rumput. Lagi pula untuk apa kalian lebih pagi bangun, hanya sekedar menyambut matahari pagi?" kata sekawanan rumput itu suatu ketika.



"Mungkin mau ikut senam SKJ.... hahaha100x", lalu merekapun tertawa terpingkal-pingkal



"Lihat kami, bangsa rumput. Meski tidak bangun pagi dan tidak menebarkan serbuk-serbuk sari seperti kalian, jumlah kami lebih banyak dari pada kalian. Berarti kamilah yang benar dan kalian yang salah!”



Biasanya kami tak pernah menjawab ejekan-ejekan mereka. Hingga suatu hari karena sudah tidak tahan, akupun angkat bicara. Dengan diiringi senyum aku berkata :



"Bukankah bumi ini milik Tuhan, siapapun layak untuk tinggal di sini. Bukan pula perkara benar atau salah, sedikit ataupun banyak. Tapi bisakah kita hidup berdamai? Lagi pula bukan kami yang menyebar serbuk-serbuk kami. Mereka diterbangkan oleh angin, atau terbawa oleh kaki-kaki serangga yang singgah. Bukankah itu semua atas kehendak Tuhan?" mereka terdiam mendengar jawabanku. Semenjak saat itu tak terdengar lagi ejekan-ejekan, cemooh dan hinaan dari mereka.



Tahun demi tahun berlalu. Dan atas kehendak serta kuasa-Nya, di padang sabana ini tumbuh tulip dan rumput yang jumlahnya hampir sama rata. Kami hidup berdampingan dengan rukun, bersama-sama menyambut matahari pagi sebagai anugerah Yang Kuasa.







Ketegaran akan membuahkan hasil. Hinaan dan ejekan yang datang hanyalah ujian untuk lebih membentuk karakter yang kuat pada diri kita. Mari kita hadapi semua dengan senyuman dan keoptimisan. Dan hidup yang berdamai dan rukun pastinya akan lebih indah.



Jakarta, 05-02-2011

06:14 insde my room

FENOMENA ULAT BULU





BERITAJAKARTA.COM — 12-04-2011 18:52

Fenomena hama ulat bulu, yang baru-baru ini menyerang wilayah Probolinggo, Lumajang dan Mojokerto di Jawa Timur tampaknya juga mulai menyerang wilayah Jakarta. Buktinya, ribuan hama ulat bulu itu, kini terlihat menghinggapi sejumlah pohon cemara di RT 15/07, Kelurahan Tanjungduren Utara, Kecamatan Grogolpetamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/4).



Saat membaca ataupun menonton berita tentang hama ulat bulu yang menyerang banyak daerah di Indonesia belakangan ni, rasa gatal seakanakan langsung menyerang. Padahal yaang diserang di mana, yang gatal di sini. Memang benar-benar nggak nyambung sih... Tapi apakah ada maksud tersembunyi dari fenomena ulat bulu ini? Rasa-rasanya tidak mungkin Allah mengirimkan sesuatu, jika tidak ada maksud.



Bentuk pertama kupu-kupu adalah telur pada awalnya yang menggambarkan ketidakberdayaan, lalu menetas menjadi ulat yang tertatih-tatih saat melangkahi bahtera kehidupan walaupun dia tahu banyak tantangan dan bahaya yang dia hadapi dia tetap kukuh untuk melanjutkan hidupnya. Karena dia tahu hidupnya belum berakhir sampai disitu masih ada bayangan kehidupan yang indah yang dia cita-citakan walau jalan yang berat dan berliku menerjang.



Dia tetap yakin dengan kekukuhan hatinya. Sampai disitu dia mencari pepohonan atau dedaunan yang nyaman untuk dia berkontemplasi [bertapa]. Dengan tujuan untuk mempelajari kehidupan yang sesungguhnya, merenungkan makna hidup dan mencoba mencari kebijaksanaan dalam hidup. Yaitu dengan mengurung dirinya dalam wujud kepompong, walaupun dari luar dia berwujud buruk namun didalamnya dia memiliki kebaikan yang tulus dan hakiki demi kebahagian semua orang. Sekian lama dia mengurung dirinya dalam kepompong demi kebahagian semua orang.

Akhirnya saat itu muncul juga saat kupu-kupu mencapai puncak perubahan yang dinantikan dia berubah menjadi mahluk yang sangat indah dan menjadi perhatian banyak orang, hal ini untuk memenuhi cita-cita dan keyakinannya walaupun perjuangan awalnya yang sangat melelahkan dan membuat dirinya tersiksa. Namun keyakinan dan kekuatan hatinyalah yang menyingkirkan semua perasaan itu. Karena dia tahu yang diperjuangkan dan dia lakukan ini adalah semata buat semua orang bukan untuk dirinya sendiri.



Filosofi secara khusus, untuk sahabat-sahabatku tercinta yang mungkin sedang mengalami keterpurukan hidup, kesulitan, badai rasanya tak kunjung henti. Atau fitnahan demi fitnahan mendera. Padahal tidak difitnah saja sudah susah, apalagi difitnah? (hehe3x...) Jangan khawatir. Itu adalah sebuah perjalanan hidup. Jika kita yakin dan terus menerus menebarkan kebaikan dengan ketulusan, perlahan tapi pasti pandangan buruk yang tadinya melekat pada diri kita akan sirna. Karena kejadian-kejadian tersebut hanyalah sebagian fase hidup yang mau tidak mau haruslah kita jalani. So, jangan pernah lelah apalagi menyerah dan kalah. Lalu hanya duduk terdiam menjadi penonton. Melihat sahabat-sahabat kita yang lain berhasil dan kita hanya menyesal di kemudian hari. Dan jangan juga iri dengan keberhasilan sahabat kita yang telah berhasil lebih dahulu. Apalgi memfitnahnya. Karena waktu keberhasilan setiap orang tidak bisa menjadi tolok ukur bagi keberhasikan kita. Maka yakinlah, bahwa kitapun akan sukses (menjadi kupu-kupu) suatu hari nanti. Mencintai proses demi proses yang berlangsung adalah sebuah keharusan. Sebab itulah jangan bersedih hati dan terus bersemangat.



Filosofi secara umum dari perjalanan hidup kita bangsa Indonesia sekarang ini juga identik dengan ulat. Hampir semuanya buruk di segala aspek. Tapi percayalah sahabat, masa ini suatu saat juga akan berakhir. Yang terpenting kita optimis, dengan berusaha introspeksi (seperti filosofi kepompong), sambil terus memperbaiki diri lalu menebarkan kebaikan di sekitar lingkungan kita.



Jangan lupa juga untuk selalu merasa, bahwa Tuhan telah memberikan tanggung jawab memperbaiki bangsa ini dipundak kita semua. Maka memberikan karya terbaik (sesuai dengan kemampuan, pekerjaan dan kedudukan) untuk bangsa ini adalah kewajiban. Dengan semangat berkarya dan menularkan semangat tersebut kepada yang lain, niscaya bangsa ini akan lebih cepat bangkit dan tampil menjadi bangsa yang bermartabat di dunia internasional.



06:31 27/04/2011

Jakarta,

Selasa, 26 April 2011

Nikmat Yang Terulur


Kita manusia cenderung menginginkan sesuatu yang kita pinta, segera ada dan tersedia di depan mata. Saya jadi teringat saat saya kecil dahulu, ibu saya pernah bilang begini..."Iya,sabar..memangnya di surga, tinggal berucap langsung ada...!"

Setelah beranjak besar, bekerja dan bisa mencari uang sendiri ternyata memang tidaklah mudah. Kita harus terlebih dahulu berusaha demi memenuhi kepentingan hidup. Dan benar kata ibu, karena kita hidup di dunia bukan surga. Kecuali jika dunia tempat kita hidup sudah layak dikatakan surga (nggak tau juga kalau anak presiden, raja atau konglomerat apa begitu juga ya...hehe3x, soalnya bukan anak konglomerat sih...).

Allah memang Maha Pengasih. Siapapun di dunia ini diberikannya nikmat tanpa pandang bulu. Coba saja di dahi kita dipasang argo layaknya taksi. Tiap satu tarikan nafas dikasih harga. Nggak usah mahal-mahal. Cukup Rp.1,- / tarikan nafas. Bisa-bisa tiap gajian langsung auto debet ke kas milik Allah buat bayar hutang untuk nafas yang kita hirup. Kesimpulannya, kita takkann mampu menghitung nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Setuju?

Mensyukuri nikmat yang telah dan sedang datang kepada kita adalah hal yang wajar terjadi. Namun pernahkah kita meminta lalu berharap lewat doa kepada Allah, tapi apa yang kita minta tersebut masih belum terkabul? Entah itu berupa jodoh, rezeki, jabatan, dsb.

Kisah Siti Hajar yang lari bolak-balik dari Shafaa ke Marwa sebanyak 7 kali mungkin bisa menjadi sebuah inspirasi bagi kita. Betapa Hajar menginginkan air untuk melepas dahaga bagi ia dan anaknya. Dengan berdoa disertai usaha, akhirnya Allah memberikan mukjizat kepada Ismail yang masih bayi. Hentakan kakinya yang masih mungil tiba-tiba mengeluarkan air atas izin Allah. Ajaibnya, air tersebut tak pernah kering sepanjang masa. Air itulah yang kita kenal sebagai air zam-zam.

Mensyukuri nikmat yang masih terulur bukanlah perkara yang mudah. Hanya orang-orang yang hebatlah yang dapat melakukannya. Seperti contoh Siti Hajar di atas. Akhirnya, namanya diabadikan Allah dan tercatat dalam sejarah lewat kitab-kitab Allah. Selain itu airnya yang berlimpah ruah dan tak pernah kering sepanjang zaman. Jadi dengan penundaan-penundaan yang mungkin terjadi teradap diri kita, ada skenario hebat yang tengah Allah sediakan bagi hambanya yang sabar dan tidak berputus asa. SEMANGAT!!!

Selasa, 12 April 2011

PRASANGKA

prasangka (prejudice)


Inilah penyakit pertama yang dapat mengotori jiwa dan pikiran kita. Apa yang menyebabkan iblis diusir dari surga? QS:7/12. iblis menyangka dirinya lebih baik daripada nabi Adam.As. Sebab itulah ia menjadi takabbur dan pada akhirnya tidak taat atas yang memerintahnya, Allah SWT.

Misalkan kita hendak berpergian dengan menggunakan pesawat terbang ke suatu daerah. Akan tetapi prasangka menghinggapi pikiran serta jiwa kita. Takut jatuh, kecelakaan, baik itu disebabkan kesalahan tehnis ataupun kecelakaan karena kelalaian manusia(pilot / navigator), dsb. Maka yang ada adalah, kita akan takut untuk naik pesawat terbang. Memilih untuk tidak pergi dan akhirnya tidak akan pernah sampai ke tempat yang dituju.

Terkadang kita ditakutkan oleh bayangan / prasangka yang kita buat sendiri.

Mengapa prasangka dapat mengotori jiwa serta pikiran kita? Padahal belum tentu yang kita bayangkan dan takutkan itu terjadi.

The Secret sebuah buku karya Rhonda Byrne mengungkapkan....” pikiran kita ibarat menara pemancar frekuensi. Jika pikiran kita memancarkan energi positif, alam semesta akan menangkapnya dan memantulkannya menjadi energi yang positif juga. Kebalikannya, jika pikiran kita memancarkan energi yang negatif (prasangka), alam semesta tidak dapat menangkapnya. Tapi jika pikiran kita terus menerus memancarkan energi yang negatif, akhirnya alam semestapun dapat menangkapnya dan memantulkan energi yang negatif juga. (buku ini sebenarnya adalah upaya kaum zionis untuk menghilangkan Tuhan dengan mengatakan “alam semesta”, menggantikan Tuhan, Allah SWT. Sehingga secara tidak langsung, manusia / orang yang membacanya akan berpikir tidak ada Tuhan, Tuhan itu adalah diri sendiri).

Contoh :
Jika kita yakin akan nikmat Allah lalu berpikiran positif. Pikiran positif itu dengan cepat berubah menjadi frekuensi positif dan ditangkap oleh otak yang seterusnya dipantulkan kembali ke tubuh kita. Energi inilah yang membuat kita berusaha sebaik mungkin, Allah akan membukakan pintu nikmat – Nya dari arah yang tidak disangka – sangka. QS:65/3.

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Suatu hari kita mengendarai sepeda motor. Karena pajak motor belum dibayar, ada pikiran bahwa kita akan kena tilang. Pikiran negatif / prasangka itulah yang membuat kita tidak tenang dalam berkendara. Sehingga tanpa kita sadari tubuh kita secara refleks akan menghindar jika bertemu polisi. Hal inilah yang akan menyebabkan kita di stop dan ditanya tentang surat – surat. Sekumpulan energi negatif ditangkap oleh otak lalu dipantulkan berbentuk energi negatif ke tubuh kita. Menghasilkan gerakan refleks yang mencurigakan di mata polisi.

Dajjal / zionis paham akan hal tersebut. Sehingga mereka merusak cara berpikir kita dengan tayangan – tayangan gosip di televisi. Belum lagi film – film serta berita – berita tentang konspirasi, sehingga suatu masalah terlihat buram dan samar alias tidak jelas mana yang benar dan mana yang salah. Otomatis hal tersebut terekam dalam memori kita sehingga secara tidak sadar ketika kita dihadapkan pada suatu masalah, kita selalu berprasangka buruk. Hal inilah yang mengakibatkan pertengkaran dalam rumah tangga, sahabat bahkan yang paling besar, antar negara.

Al – qur’an telah mensinyalir bahwa prasangka akan menjadi trend. Dalam QS.6/116 :

"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang – orang yang di muka bumi ini niscaya mereka menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanya mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)."

Jika prasangka negatif yang tercipta maka siapapun dia akan cenderung :
a. Defensif
b. Tertutup
c. menahan informasi
d. non kooperatif
e. performa turun.

Kebalikannya akan tercipta rasa :
a. saling percaya
b. mendukung
c. koperatif
d. terbuka
e. performa terbaik

apalagi prasangka negatif, sangat – sangat diharamkan. Ibarat memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati. Dalam QS.49/12:

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Prasangka, dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sangat merugikan diri sendiri. Dapat menimbulkan perpecahan, memutuskan tali persaudaraan, dan peperangan yang bisa berakibat fatal, yaitu saling membunuh. Dan inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh iblis, dajjal. Dan ketika di hari kiamat, mereka berlepas diri dari apa yang kita lakukan.

QS.14/22
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.

Inilah penyakit hati pertama yang harus di jauhi oleh kita semua.

ESQ DAN KONSEP BERNEGARA

I. ESQ dan konsep bernegara



Latar Belakang

Zionis benar – benar telah merusak tatanan dunia dengan “new world ordernya”. Yang lebih jahat lagi, kita semua tidak merasa dijahati dengan apa yang mereka telah tanamkan dalam jiwa dan pikiran kita. Prinsip sekulerisme, memisahkan antara kehidupan dunia dengan akhirat sukses mereka praktekkan. Bahkan rukun iman dan rukun Islam hanya dijadikan oleh umat Islam sebagai hapalan saja. Tanpa dimaknai dalam wujud keseharian, bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Padahal sendi – sendi tersebut itulah yang telah menghantarkan umat Islam menguasai kebangkitan Islam – I.

Salah satu caranya adalah dengan memisahksan antara IQ, EQ dan SQ, yang sebenarnya adalah kamuflase yang mereka buat untuk mengelabui, membodohi kita semua umat manusia pada umumnya.

Maka, kita kita harus benar – benar memahami apa itu yang mereka kotak – kotakkan mengenai IQ, EQ, dan SQ dan lawan dari itu semua yaitu sistem terpadu ESQ dalam sebuah konsep bernegara. Berikut ini adalah uraiannya.

IQ (intelegentia Quotion)

► Kecerdasan intelektual
► Anugerah yang diberikan Allah terhadap manusia.
► Kemampuan verbal (berbahasa), visual (gambar & imajinasi), kecepatan berhitung dsb.
► Awal abad ke-20 pernah diklaim sebagai faktor penentu kesuksesan manusia.

SUKSESKAH? jawabannya TIDAK!!!

BUKTINYA??
DI INDONESIA
metode pendidikan di Indonesia yang hanya menekankan arti penting nilai akademik, kecerdasan Intelektual atau IQ saja. SBY, memberikan selamat kepada siswa yang lulus UAN dengan nilai tertinggi by phone. Padahal, pernah diadakan penelitian bahwasanya IQ tinggi tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat kesuksesan hidup seseorang.. ini merupakan bukti bahwa zionis telah berhasil. Karena orang sekelas SBY pun nggak paham bahwa dia dibodohi.
Sehingga yang timbul adalah krisis ekonomi yang berkepanjangan yang ditandai dengan krisis moral atau buta hati yang terjadi di mana – mana baik dari rakyat jelata sampai dengan penguasa.
Salah satu Buktinya, aliran dana bank Century sebesar 6,7 trilyun rupiah yang raib entah kemana dan korban sodomi dan mutilasi anak anak jalanan oleh babe atau baekuni. Belum lagi aksi bunuh diri yang marak akhir – akhir ini.



EQ (Emotional Quotion)

► Kecerdasan emosi

kemampuan mendengarkan dan kemampuan berkomunikasi dengan lisan, adaptasi, kreatifitas, ketahanan mental menghadapi kegagalan, kepercayaan diri, motivasi, kerjasama tim, dan keinginan untuk memberi kontribusi untuk sebuah sistem.

Kunci kecerdasan emosi adalah kejujuran pada suara hati

Stephen covey dalam bukunya The seven habits of highly effective people mengatakan bahwa suara hati yang jujur akan memberikan rasa aman, pedoman, daya dan kebijaksanaan. Atau dengan kata lain adalah menggunakan suara hati sebagai kompasnya

SUKSESKAH?
IYA!!
BUKTINYA ?
► Salah satu contoh adalah vokalis THE BEATLES, Jhon Lennon.
► 7 jam sehari manggung di kafe,pub kecil di hamburg,liverpool dsb. Selama 11 tahun.
► 10.000 jam terbang
► Sukses, album-albumnya jadi hits di seluruh dunia.
► Merupakan salah satu program yahudi untuk menghipnotis dan menguasai dunia lewat musik, ketenaran dan gaya hidup
► TAPI HATINYA HAMPA.
► Ini adalah program zionis, menciptakan manusia – manusia berpola pikir duniawi.

TEKS LAGU IMAGINE CIPTAAN JHON LENNON

IMAGINE THERE’S NO HEAVEN IT’S EASY IF YOU TRY
NO HELL BELOW US, ABOVE US ONLY SKY
IMAGINE ALL THE PEOPLE LIVING FOR TODAY
IMAGINE THERE’S NO COUNTRIES, IT ISN’’T HARD TO DO
NOTHING TO KILL OR DYING FOR AND NO RELIGION TOO
IMAGINE ALL THE PEOPLE LIVING LIVE IN PEACE
YOU MAY SAY I’M A DREAMER, BUT I’M NOT THE ONLY ONE
I HOPE SOMEDAY YOU’LL JOINT US
AND THE WORLD WILL LIVE AS ONE

► TEWAS DIBUNUH OLEH ZIONIS KARENA MENGKAMPANYEKAN …….
► LIVING LIVE IN PEACE
► MENJALANI KEHIDUPAN DALAM KEDAMAIAN (ISLAM)
► TRAGIS….!!!!!
► TIDAK SUKSES


SQ (SPIRITUAL QUOTION)

► KECERDASAN SPIRITUAL
► hanya mengutamakan hubungan antara mahluk dan Tuhan tanpa dibarengi dengan IQ dan EQ.
► sejarah mencatat adanya kekuasaan yang mendukung aliran spiritual sehingga menghalangi realitas ilmu.

SUKSESKAH??
TIDAK!!

► sejarah mencatat adanya kekuasaan yang mendukung aliran spiritual (agama yang diciptakan oleh penguasa u/ menjaga kelanggengan kekuasaannya) sehingga menghalangi realitas ilmu.
► Dark ages (abad kegelapan) yang pernah terjadi di eropa. Mereka memiliki paham geosentris(sebelum kedatangan Islam). Bahwa bumi adalah pusat tata surya. Matahari dan bulan mengitari bumi.dan bumi berbentuk seperti meja, datar. Sehingga jika kita berlayar maka akan sampai ke ujung dunia. Dan kapal yang kita tumpangi akan jatuh ke jurang dan kita akan mati.
► Karena kedatangan Islam, Eropa megalami masa Renaissance (pencerahan). Ahli astronomi Islam mengemukakan paham Heliosentris (belakangan di klaim bahwa paham tersebut dikemukakan oleh copernicus dan galileo galilei.. Bahwa bumi itu bulat. Matahari sebagai pusat tata surya. Bumi, mengeliling matahari dan bulan mengelilingi bumi.
► Karena copernicus dan galileo galilei dapat membahayakan kedudukan penguasa dan gereja, maka mereka pun disingkirkan.

KESUKSESAN ITU DALAM PENILAIAN ALLAH SWT SEBAGAI SUTRADARA ALAM SEMESTA.
► Firman Allah dalam QS. Al-baqarah 2/216 :
Sukses menurut Allah
► Sukses di dunia dan akhirat
► Siapakah “aktor terbaik” yang sukses kedua-duanya?
► RASULULLAH SAW
DENGAN KONSEP APA ?
► MADINAH,
► RUBUBIYAH,MULKIYAH,ULUHIYAH
► Seimbangnya kehidupan spiritual (akhirat ) dan bermasyarakat(dunia).
► ITULAH YANG DINAMAKAN ESQ…
► EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTION
► KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL
Firman Allah dalam QS. Al-Qashash 28/77 :
.
Rasulullah SAW bersabda :
Bukanlah sebaik – baik kamu orang yang bekerja untuk dunianya saja tanpa akhiratnya dan tidak pula orang – orang yang bekerja untuk akhiratnya saja dan meninggalkan dunianya. Dan sesungguhnya sebaik – baiknya kamu adalah orang yang bekerja untuk akhirat dan untuk dunia.

Selama 7 abad Islam berkuasa menyinari peradaban dunia karena pada dasarnya Allah telah merancang Al – Qur’an sedemikian rupa sehingga seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat. Rukun iman dan Rukun islam yang ditanamkan oleh Rasulullah sebagai kepala Negara, telah berhasil diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan mencetak manusia – manusia paripurna.

Belakangan ini, umat islam perlahan – lahan mulai menemukan jati dirinya yang hilang. Teori ESQ ditemukan. ESQ (Emotional Spiritual Qution = kecerdasan emosi dan spiritual) sebagai teori mulai marak diperbincangkan, diadakan pelatihan – pelatihan dan seminar – seminar di perusahaan – perusahaan baik negeri maupun swasta. Namun itu semua masih belum menyentuh aspek yang sesungguhnya. Karena seperti biasanya semangat akan muncul saat diadakan seminar dan pelatihan (seperti yang dilakukan baru – baru ini oleh anggota DPR ), namun akan hilang begitu saja saat kembali pada kehidupan nyata. Sehingga jauh dan belum memberikan warna dalam sebuah peri kehidupan bernegara.

Pertanyaanya, jika ESQ adalah konsep yang telah dijalankan oleh Rasulullah 14 abad yang lalu dalam bentuk Negara Madinah, kenapa di NKRI tidak bias dilaksanakan? Apakah NKRI ini bukan negara madani seperti yang dicontokan rasulullah? Saya yakin, anda lebih paham jawabnya.

Jumat, 25 Maret 2011

LIFE IS BEAUTIFUL

LIFE IS BEAUTIFUL



Ini adalah sebuah kisah fiksi dalam melodrama layar lebar yang berkisah dari latar belakang perang dunia kedua. Roberto Benigni pemeran ayah dari seorang anak kecil yang berusia tujuh tahun. Istrinya diperankan oleh Nicoletta Braschi, dipisahkan Nazi dari suaminya. Benigni dan anaknya menjadi tawanan tentara Nazi Jerman di kamp konsentrasi di Auschwitz. Mereka sudah tidak lagi memiliki kebebasan, hidup di dalam lingkaran kawat berduri dan di jaga ketat pasukan Nazi yang bersenjata lengkap, serta anjing pemburu yang ganas. Namun Benigni “mengkondisikan” anaknya bahwa mereka sedang bermain perang-perangan, sehingga anak termotivasi untuk menang.
Pada suatu malam yang sangat dingin, di mana pakaian tidak memadai, serta kekurangan makanan, anaknya mulai merasakan penderitaan dan kebosanan yang amat sangat. Sang anak ingin menghentikan permainan tersebut dan berkata :”Saya tidak mau melanjutkan permainan ini.” Benigni merasakan penderitaan sang anak. Lalu dengan wajah sedih dan memelas, Benigni berkata kapada sang anak:”Baiklah kita menyerah kalah, mari kita hentikan permainan ini,” sambil membereskan pakaian dan perlengkapan yang dimilikinya, yaitu: selimut kumal, baju kotor dan sepatu bututnya. Kemudian Benigni berjalan gontai menuju pintu kamar sambil berkata lirih kepada anaknya:”Kita kalah, hadiah tank akan diambil oleh orang lain.” Sang anak menatap kepada ayahnya dan tiba-tiba berseru:”Tidak ayah, saya ingin memenangkan permainan ini dan mendapatkan hadiah sebuah tank!”
Pada suatu saat sang anak bertanya kepada ayahnya setelah mendengar berita dari temannya, Gianluca dan Bartolomeo, bahwa penghuni di kamp konsentrasi ini akan dibakar hidup-hidup di dalam oven dan kemudian dijadikan bahan pembuat kancing baju dan sabun. Benigni tercenung lalu menjawab dengan jenaka:”Masa sih temanmu si Gianluca dan Bartolomeo akan dijadikan bahan kancing dan sabun? Kalau begitu mari kita cuci tangan dengan sabun yang terbuat dari Gianluca.” Kemudian Benigni mencopot salah satu kancing bajunya dan menjatuhkannya ke lantai yang dingin dan kotor seraya berkata:”Lihat!si Bartolomeo jatuh.” Sang anakpun tertawa.
Suatu hari pasukan Jerman melakukan pembunuhan massal di kamp konsentrasi tersebut, setelah mengetahui bahwa pasukan sekutu akan menguasai kota Auschwitz. Benigni harus menyelamatkan anak dan istrinya. Maka mereka berdua lari dari kamar dan mencari tempat persembunyian. Benigni menyembunyikan sang anak dalam kotak kecil, lalu berkata:”Nak, hari ini adalah puncak permainan. Kita harus menang. Kamu harus bersembunyi dalam kotak ini dan jangan sampai terlihat oleh siapapun karena semua orang akan mencarimu, kamu harus mendapatkan tank.” Setelah memasukkan sang anak ke dalam kotak, Benigni mencari istrinya untuk menyelamatkannya.
Sementara itu proses pembantaian sedang berlangsung dengan keji. Pembunuhan dilakukan dengan cara memasukkan para tawanan ke kamar gas dan kemudian membakar mayatnya. Abu mayat beterbangan di atas kota Auschwitz.
Namun malang bagi Benigni, dia tertangkap oleh tentara Nazi. Dan ketika berjalan dengan kotak di mana sang anak bersembunyi, dengan moncong senapan yang mengarah di belakang kepalanya, ia tersadar bahwa sang anak pasti melihatnya. Ia langsung berjalan tegap layaknya seorang tentara berparade sambil memberi hormat. Sang anak yang dapat melihat ayahnya dari lubang persembunyiannya merasa senang dan tetap bersembunyi sesuai pesan ayahnya.
Dua menit berselang terdengar tembakan menyalak dari balik tembok. Benigni tewas. Namun sang anak belum sadar karena masih tetap bersembunyi. Tiga jam kemudian terdengar suara menderu-deru. Sebuah tank Amerika lewat di depan persembunyian sang anak. Sang anak langsung meloncat keluar sambil menatap tank Amerika itu lalu berteriak :”Inilah hadiahku, aku menang ayah....!” Tank tersebut berhenti, seorang tentara Amerika mengangkat anak tersebut dan mengikutsertakannya masuk ke dalam tank. Sang anak memenangkan permainan ini.
(disadur dari buku ESQ karangan Ary Ginanjar Agustian)


Ini adalah sebuah kisah dari sebuah film peraih piala oscar yang berjudul “Life is Beautiful”. Belajar dari film tersebut, ada dua karakter yang bisa kita ambil pelajaran. Yang pertama, karakter Benigni. Sang ayah bagaikan seorang mentor yang mampu mengatasi ketakutan dirinya. Melawan ketakutan tersebut dengan tetap terlihat tenang. Ia menciptakan suasana yang menakutkan tersebut dengan menggantinya seakan sebuah permainan. Dan kata kuncinya adalah MENANG. Dengan kata kunci menang tersebut, ia berhasil menanamkan sang anak, jiwa pemenang.
Apalagi yang bisa kita pelajari dari Benigni? Saat ia tertangkap, dengan tetap memegang prinsip, saat lewat di depan persembunyian anaknya, ia tetap berjalan tegap. Meskipun ia tahu bahwa dirinya akan mati. Dan pengorbanan Benigni tidaklah sia-sia, meskipun ia tewas tertembak, tapi anaknya tetap selamat.
Yang kedua adalah karakter sang anak. Kepatuhannya kepada perintah sang ayah membawanya kepada keselamatan. Kata pemenang yang ditanamkan ayahnya berhasil diwujudnyatakan dan menjadi gerakan untuk memenangkan permainan. Meskipun hanya sebuah gerakan bersembunyi. Kepatuhan dan jiwa pemenang dijadikannya prinsip yang dipegang teguh oleh sang anak sampai akhir.
Sebagai seorang muslim, prinsip apakah yang harus dipegang teguh sampai akhir hayat kita? Dalam QS 3/102 Allah SWT berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Sebuah prinsip untuk tetap beraqidah, berikatan kepada Rububiyah, Mulkiyah Dan Uluhiyah yang satu, yaitu kepada Allah semata. Karena kta takwa berasal dari kata “Quu” yang berarti jaga/menjaga, berarti dalam ayat tersebut di atas menginginkan kita untuk benar-benar menjaga kepatuhan (ketaatan). Bagaimana bentuknya? Tentunya kita semua sudah paham, yakni dengan menjalankan seluruh perintah Allah (Totalitas/Kaffah).
Dan seperti juga kita ketahui, orang-orang yang beriman pasti diuji, dengan segala macam bentuk ujian. Kadang kita bertanya-tanya, "kenapa harus saya?" Kebanyakan juga yang kita temukan adalah ketakutan-ketakutan. Takut miskin, takut susah, takut tidak dapat jodoh, dst. Sebagaimana yang dicontohkan dalam kisah di atas. Sampai-sampai kita berputus asa. Ini juga sudah Allah sinyalir dalam QS.2/214 :

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Insya Allah jika kita yakin akan pertolongan Allah yang amat dekat dengan tetap memegang prinsip yang sudah ditanamkan dan memenangkannya sampai akhir hayat kita, pintu-pintu kemudahan akan dibukakan oleh Allah dan kemenanganpun akan semakin dekat. Semoga Allah kelak memberikan surganya untuk kita semua. Amin.

Minggu, 20 Maret 2011

KETEGUHAN PRINSIP

KETEGUHAN PRINSIP




Seorang pemuda berkulit hitam legam, dengan badan yang bertubuh kekar, terlihat lemah tak berdaya. Di tengah padang pasir pada siang hari itu yang panasnya begitu menyengat, tubuhnya terlentang sementara batu besar menghimpit di atasnya. Di sekelilingnya terlihat orang-orang yang menghukumnya termasuk majikannya ingin ia melepaskan aqidah serta keyakinannya akan apa yang dibawa oleh Muhammad. Tapi apa yang terjadi sungguh mengherankan. Bilal bin Rabbah tetap kokoh akan prinsipnya, dengan tetap mengatakan "ahad, ahad, ahad!"
Dan saat itulah pertolongan Allah datang. Abu Bakar yang terkenal dermawan, demi mengetahui sahabatnya sedang dihukum oleh majikannya yang jahil itu, datang untuk memberi uang untuk memerdekakan Bilal.
Sungguh cerita yang begitu mengesankan. Sering saya bertanya, mengapa Allah selalu menguji dengan apa yang paling kita cintai.bagi orang tua, diujinya ia dengan istri dan anaknya. Bagi yang cinta terhadap hartanya, diuji dengan harta bendanya, dsb. Coba kita tanyakan pada diri kita, ujian apa yang sekarang ini kita hadapi? Apakah hubungannya dengan pekerjaan kita? Misalnya, bos kita yang senangnya marah-marah dan maunya beres? Bukankah itu juga sebuah ujian? Atau istri di rumah yang menuntut uang belanja lebih. Karena segala macam harga bahan pokok sekarang naik.
Pertanyaannya, kenapa setiap manusia dikasih ujian dan masalah? Untuk lebih memudahkan jawabannya, coba kita ingat saat kita sekolah. Ujian diadakan sebagai alat atau sarana untuk mengukur kemampuan kita. Layakkah kita untuk naik kelas, atau sebaliknya. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat naik kelas? Pelajari pelajaran dengan sebaik-baiknya. Tidaklah mungkin guru memberikan soal yang belum pernah dipelajari. Misalnya, soal kelas 6 SD diberikan untuk murid kelas 3 SD.
Dari sini kita akhirnya dapat menyimpulkan, bahwasanya Allah hendak menaikkan derajat (kelas) kita. Dan derajat yang tertinggi adalah Muttaqin (orang yang bertakwa). Bagaimana caranya untuk menjadi orang yang bertakwa? Pelajari pelajaran yang Allah berikan dengan baik (Al-Qur’an) dan kerjakan dengan sebaik-baiknya. Karena Allah tidak membebani seseorang dengan masalah melainkan orang itu sanggup mengerjakannya. Firman Allah dalam QS:2/286 :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.......

Dengan berpikir positif bahwa masalah atau ujian yang diberikan Allah semata-mata sebagai sarana menaikkan derajat (kelas) kita, itulah prinsip. Dengan begitu kita akan menerima datangnya ujian tersebut dan menyelesaikannya dengan baik. Yaitu dengan memakai pedoman (Al-Qur’an) dan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah (Hadist). Seperti halnya Bilal yang saat dibawah tekanan sekalipun, tetap berpikir jernih dengan berprinsip kepada Allah. Lalu Allahpun menaikkan derajatnya. Dari seorang budak, menjadi mu’adzin, kemudian saat sesudah futuh, menjadi sekretaris Rasulullah (sekretaris negara), dan terakhir menjabat sebagai Gubernur India pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab.
Dapatkah kita mencontoh apa yang dilakukan Bilal dengan tetap berpikir jernih meskipun dibawah tekanan? Ternyata berpikir positif itu indah. Dan berprinsip kepada Allah adalah yang terbaik.

Kamis, 17 Maret 2011

MIND CONTROL DAN EUFORIA MUSIK INDONESIA

MIND CONTROL DAN EUFORIA MUSIK INDONESIA



Mind Control atau kontrol pikiran adalah sebuah cara yang diterapkan oleh zionis untuk membuat manusia di luar dirinya bodoh. Karena media informasi saat ini dikuasai mereka, televisi, radio, surat kabar, internet, dsb, tentu saja hal ini akan mudah sekali mereka lakukan. Seperi menggiring anak ayam masuk ke jurang kebinasaan.
Lihat saja euforia musik Indonesia sebagai contoh. Masa MTV memang sudah lewat dan bisa dikatakan tidak berhasil di Indonesia. Ini disebabkan masyarakat Indonesia yang paa umumnya kurang memahami bahasa Inggris. Tapi begitu musik Indonesia merajalela menguasai industri musik tanah air, masyarakat seolah terbius oleh kehadiran idola-idola baru.
Musik memang bahasa yang universal yang mudah diterima oleh semua orang. Tidak bisa kita pungkiri kehadiran musik di dunia ini membuat keberadaan dunia lebih berwarna. Jika melihat dari satu sisi, perkembangan musik Indonesia sekarang ini memang sangat menggembirakan. Apresiasi masyarakat lewat RBT mungkin sebuah gambaran betapa mereka cinta akan musik Indonesia. Dan ini sungguh melegakan para insan seni karena tingkat pembajakan di Indonesia masih tinggi.
Hal tersebut disadari oleh zionis. Karena media hari ini dikuasai mereka, dibuatlah acara-acara musik di televisi dari pagi sampai malam. Dengan bertemakan cinta, kita seakan dibuat lupa akan kewajiban cinta kita yang sesungguhnya untuk mangabdi kepada sang Khaliq , Dzat yang menciptakan kita. Dengan menciptakan idola-idola baru, mengangkat mereka from nothing into something, diharapkan idola-idola tersebut akan didewakan, diikuti oleh fans dan penggemarnya. Termaasuk tabiat dan kelakuannya. Contoh saja Kangen Band, band idola remaja saat ini. Dengan terjeratnya mereka pada kasus narkoba, diharapkan para penggemarnyapun mencontoh apa yang mereka lakukan. Cinta, musik, idola diharapkan menjadi berhala yang disembah-sembah dan disanjung oleh umat manusia. Benarkah begitu?

Selasa, 15 Maret 2011

CERITAKU1;metromini sini dunk!!

METROMINI … SINI DUNK!!

”Rawamangun..mangun…!!”sayup-sayup terdengar kenek metromini berteriak sambil memukul-mukulkan uang logaman ke kaca sejenak membagunkanku. Sambil memicingkan mata aku melihat ke arah luar. Masih baru terminal ujarku. Tayangan Liga Champion semalam benar-benar membuatku ngantuk. Tapi memang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Lionel Messi memang tambah ciamik aja. Bola seakan-akan lengket kalau sudah didribble di kakinya.2-0 untuk Barca. Meskipun nggak nge-golin, assist-nya Messi ke Samuel Eto’o dua kali bikin Van Der Sar dan barisan belakang MU kocar-kacir dan pastinya…angkat koper.Tidur lagi ahhh….
Ditemani suara penyiar O Radio yang cuap-cuap sambil ngebahas harga BBM yang bakal turun karena harga minyak dunia yang juga udah turun… Makasih ya kak, sorry nich!hp-nya aku bawa dulu. Kan enak naik bus sambil dengerin radio pakai head set.
Kenalin, namaku Edo…bukan Conan Edogawa tokoh detektif di buku komik jepang, juga bukan Edo Kondolongit penyanyi pria asal papua yang suaranya melengking. Tapi Muhammad Edo Al-faris..siswa sebuah SMK negeri di jalan Damai, Jakarta Pusat. Aku mengambil jurusan elektronika karena sedari kecil senang memperbaiki barang-barang elektronik di rumah. Dan sekarang kelas dua. Kalau buat ukuran cerdas, nggak terlalu malu-maluin, termasuk lima besar di kelas. Seperti sebagian besar umumnya anak-anak remaja sebesar aku, aku juga sedang mencari jati diri.
Perawakanku termasuk standar, tinggi 170cm, berat 58 kg. Kulit sawo matang, rambut lurus belah pingggir dan hobi dah jelas…bola. Mendambakan wanita….(kenapa jadi kaya biro jodoh sih…heheehe). Kalau buat urusan yang satu itu, ntar dulu deh. Soalnya bagiku pacaran itu ribet. Kemana-mana harus nganterin, belum lagi telpon kudu sehari tiga kali kaya minum obat. Ada sih…anaknya pak RT, namanya Dewi. Aku sering CCP tuh(curi-curi pandang) sama dia. Maklum…cowok terganteng se-RT, jadi beraninya cuma tingkatan RT doang. Hehehe.. tapi biar begini juga Adly Fairus lewaaa..tt. Beneran lo, banyak yang bilang mirip Adly Fairus.
Kegiatan sehabis pulang sekolah biasanya membantu bapak di tokonya. Yup..!! bokapku pedagang dan buka toko kelontong di pasar. Biasa dipanggil pak Ahmad..Ahmad Sholihin tepatnya. Bapakku orang yang tegas, humoris, sangat bertanggungjawab dengan keluarga. Dan pastinya juga orang yang sholeh seperti namanya. Aku belajar banyak dari beliau. Satu kata-katanya yang paling ku ingat…apapun yang terjadi pada kita baik itu senang, susah, sedih, gembira semata-mata ujian hidup. Jadi, jalani saja. Bapak juga mengatakan, sebisa mungkin anak laki-laki itu sholat di masjid. Lihat sekarang…masjid-masjid sepi jamaahnya karena banyak orang yang sholat di rumah.
Ibuku siti Zulaikha, sangat penyabar sekali dan sholeh. Beliau sama sekali tidak pernah marah apalagi memukul anak-anaknya. Pernah aku bertanya sama ibuku kenapa dia nggak pernah sama sekali marah bahkan memukuli anak-anaknya. Ibu hanya menjawab dengan senyum sambil berkata….
”Suatu saat nanti kamu juga tahu….”
Karena tidak puas dengan jawaban ibu, lain waktu akupun bertanya pada bapak. Bapakpun menjelaskan bahwa itu memang sudah komitmen mereka sejak awal membentuk rumah tangga. Bukannya tidak perlu marah. Tapi marah yang berlebihan itu hanya membentuk anak bertambah nakal dan susah untuk diberi nasihat, kalau tidak dipukul dulu. Lebih dari itu, umpatan-umpatan yang keluar pada saat marah adalah do’a bagi si anak. Misalnya saja …anak nakal… berarti orang tua itu secara tidak langsung mendoakan anaknya nakal.
Selain itu aku juga senang musik dan punya grup band juga lo…namanya…… KEROK band. Aku vokalisnya, Bowo teman smpku dulu pada lead gitar, Ari pegang bass dan Bohlam pagang drum. Aku, Bowo dan Bohlam rumahnya berdekatan. Hanya Ari saja yang tinggalnya agak jauh di daerah pisangan. Walau begitu tiap sabtu malam ba’da magrib dia nggak pernah telat datang untuk kumpul bareng. Malahan dia yang pertama datang.
Pernah dia datang jam 2 siang..trus pas ditanya ngapain datang jam segini….? Dia cuma jawab
”Semalam habis free talkan sampai shubuh, jadi ngantuk berat nih. Dah gitu baru inget, kasur gue jemur…”
”Mimpi basah ya….samber aku.
”Gigi…sorry..kucing gue tuh ngebangunin gue pake kencing segala di kasur”jawabnya sambil ngeles trus langsung tidur aja tanpa rasa bersalah.
Kakakku, kak Isa. Lengkapnya Muhammad Isa Al-afghany. Dia dua tahun di atasku. Sekarang kuliah di UI, fakultas sastra semester tiga. Waktu pengumuman SPMB, dia senang banget bisa diterima dan bisa kuliah di UI. Trus pas aku tanya
”ngambil jurusan apa?”
”Sastra jawa…”jawabnya, lalu sebelum aku kembali bertanya segera ia jelaskan...
”dengerin dulu do…kamu jangan tertawa dulu..sekarang itu sastra jawa dah mulai punah. Siapa lagi yang mau melestarikan kalau bukan kita ini generasi muda”
Kalau dipikir sih ada benarnya. Selain aktif di Rohis kampusnya, dia juga aktif di kegiatan senat.
Dan si bungsu..Aisyah Ramadhani, biasa dipanggil Ais. Sekarang duduk di kelas 3 di sebuah SMP negeri tidak jauh dari rumahku. Cantik, cerdas, supel, dan kritis terhadap suatu permasalahan. Pernah suatu hari ketika mau masuk SMP, ia bertanya …
”Kenapa sih SMP ini Ais harus pakai jilbab…?”
Karena sedang makan bersama, kak Isa meminta izin kepada bapak terlebih dahulu untuk menjawabnya..
”Silahkan….kata ayah.
”Begini Ais yang imut…kakak mau bertanya terlebih dulu. Kalau menurut kamu minum itu kewajiban atau kebutuhan?”
”Mmm..kewajiban!” seru ais.
”Jadi kamu wajib minum tiap 5 menit?”lanjut kak Isa
”Kembung dong…haha..ha”, ia menertawakan jawabannya sendiri, sedang kami hanya tersenyum simpul.
”Untungnya Allah menjadikan minum sebagai suatu kebutuhan. Jadi saat kita haus, dan butuh minum..kita akan segera mencarinya. Jika kita sudah mendapatkannya, segelas air putihpun akan terasa nikmat sekali”.
”Hubungannya dengan jilbab apa?”tanya Ais sekali lagi
”Memakai jilbab adalah perintah Allah, dan sebagian kecil dari ibadah. Apapun bentuknya segala sesuatu yang diperintahkan Allah itu semata-mata bukan untuk Allah, karena Allah itu Maha Kaya.. tetapi untuk kemaslahatan dan kebaikan umat manusia. Cuma terkadang manusia menilainya sebagai suatu kewajiban tanpa mau mengetahui hikmah yang tersembunyi di balik itu semua. Sehingga yang timbul adalah keterpaksaan, dan setelah menjalankannya nggak ada bekas apa-apa. Beda jika kamu merasa sebagai suatu kebutuhan, yang timbul adalah keikhlasan, jadi akan ringan…sekali. Jadi siapa yang butuh…”
”Ais, insya Allah aku gak keberatan karena ini semua demi kebaikan Ais”.
”Alhamdulillah…..” semuanya kompak berseru lantaran mensyukuri hidayah Allah yang datang untuk Ais. Diam-diam aku salut sama kakakku. Di umur semuda itu pemahaman agamnya sudah sedemikian hebatnya. Bagaimana ya, cara kedua orang tuaku mendidiknya.. aku benar-benar bangga menjadi bagian dari keluarga ini.

Tiba-tiba, sayup-sayup terdengar suara… makin lama semakin mengeras… ya suara seorang wanita yang sedang memukulkan tangannya. Sepertinya terbuat dari papan. Ya, benar dari papan. Perlahan-lahan kubuka mata yang lengket sekali seperti ada lemnya. Samar-samar terlihat seorang anak perempuan berjilbab putih, berseragam batik,wajahnya putih segar, seperti….
Mobilpun berhenti perlahan setelah berjalan sesaat. Entah mengapa waktu tiba-tiba bergerak sangat lambat. Sekilas aku melihatnya…dan detik demi detik bergeser, berlalu…dan akupun tanpa sengaja bergumam dalam hati
”Cantik juga….”
”Ya…tunggu-tunggu pir… orang hamil…..”, kenek metromini mengetuk-ngetukkan uang logaman ke pegangan tangan atas yang terbuat dari alumunium.
Gadis itupun menuruni anak tangga metromini dan keluar dari bus dengan kaki kiri. Sepertinya ia juga ketiduran sama seperti aku.
”Tarrik truss…..ayo, yang burung-burung siap-siap….”
Aku pun bersiap-siap. Karena satu halte lagi aku turun. Ketika hendak mematikan radio, tiba-tiba mengalun lagu terbaru JROCKS, I’m Falling in love. Ku dengarkan kata-katanya dengan seksama…

Kurasakan ku jatuh cinta
Saat pertama berjumpa..
Senyumanmu yang selalu menghiasi hariku
………
Ntar dulu…sumpah deh, nih lagu kenapa ya….sepertinya persis dengan yang aku alami hari ini. Apa ini yang dinamakan jatuh cinta? Tapi, perasaan tadi tuh cewek yang pakai jilbab nggak sedikitpun senyum. Pasti lagunya terlalu mendramatisir nih..
”Yang matraman..siap-siap…”, suara kenek mengingatkan penumpang yang hendak turun di matraman. Sementara itu suara khasnya Iman sang vokalis JROCKS terus saja mengalun melantunkan tembang anyar itu. Akupun berdiri bersiap-siap untuk turun. Tapi, setelah dipikir-pikir, lumayan juga sih tampang gadis berjilbab itu. Nggak malu-maluin kalau diajak pergi ke resepsi kawinan…(hehehe, ngarep banget sih…)
Mudah-mudahan aja suatu hari nanti bisa ketemu lagi, kan bisa kenalan, sekalian minta nomor hpnya. Apa mungkin dia mau kasih ya… biasanya kan kalau cewek cantik begitu nggak bakal sembarangan aja kasih nomor hp ke orang yang baru kenal. Sambil melangkahkan kaki kiri keluar dari metromini, entah kenapa perasaanku nggak enak.
Benar aja…akupun Istighfar, meskipun metromini itu sudah mulai jauh, dengan segenap tenaga aku berlari mengejar metromini itu. Dan, akhirnya dapat juga. Dengan napas yang masih terengah-engah aku mendekati kenek yang berdiri di pintu depan.
”Bang…maaf, tadi kembaliannya belum…”,ujarku sambil menyentuh bahunya dengan jari telunjukku dari belakang. Dengan santai ia memberikan beberapa lembaran uang ribuan sambil berkata….
”Maaf ya…gue lupa….”
”Nggak apa-apa bang, namanya juga lupa …khan nggak inget..”, balasku.
”Tapi lu hebat juga, besok-besok kalau gue lagi libur, lu mau khan gantiin?”
”Iye bang…catat aja nomer hp saya”.
”Tapi kayanya, lu lebih cocok jadi sprinter aja deh. Apa jangan-jangan kalo lagi tawuran lu larinya paling pertama lagi?”
”Ye…si abang, saya kan atlit catur. Bukan atlit lari cepat”
”Wah pantas aja…., kan kalo lagi dikejar kuda….?”
”Tau aja sih bang…..”, jawabku sambil nyengir kuda.
”Depan ya bang…”
Akupun turun dari metromini itu, berjalan menuju tangga penyebrangan. Sesampainya di seberang jalan, akupun menyetop mikrolet yang menuju ke arah Senen. Di depan jalan damai aku turun. Baru jalan beberapa langkah, tiba-tiba ada motor yang mengklaksonku.
”Do…bareng gak….” ternyata si Eko Budi, kawan sekelasku.
”Boleh deh…, tapi kenapa roman-romannya gak enak ya….”ujarku menyelidik
”Kaya gak tau aja do….gue mau pinjem PR sekalian nih…”
”Tuh kan…bener juga ada firasat gak enak…”
”Marcell kaleee firasat…dah buruan, percaya ga….gue nungguin lu dari shubuh nih…”
”Gak mau ah..percaya tuh sama Allah, kalo sama kamu mah musyrik…”
Dan benar aja, ternyata di kelas dah pada banyak yang nungguin kebetan. Aku juga bingung kenapa ada yang lebih pintar, tapi pada lebih seneng nyontek ke aku. Malahan ada yang bilang begini, kalo nyontek sama yang lain, jawabannya gak bisa dipertanggungjawabkan. Emangnya rapat paripurna MPR…
Jam pertama pun dilalui dengan sukses. Pak Harry, guru matematika yang super kejam, tersenyum bangga karena semua soal yang diberikan dijawab dengan benar di papan tulis.

Sementara itu di rumah, sehabis mandi, kak Isa kebingungan mencari-cari HPnya. Ibu yang lagi menyapu halaman depan ditanya. Atas anjuran ibu, iapun mencari-cari di atas kulkas. Tapi yang ia temukan hanya HPnya Edo, Nokia 3310 dengan casing pinknya yang ngejreng. Di bawahnya ada secarik kertas bertuliskan….

”….Kak Isa yang ganteng mirip Afghan, pinjem HPnya dulu yach…trims….”

Yang dipinjemin cuma nyengir doang. Tapi, memang nggak salah sih, buktinya teman-temannya Ais, sering banget datang ke rumah bahkan hampir tiap hari. Bahkan ada yang namanya..Miss Yagitushi…(sebenarnya namanya Lusi Febriani kata Ais. Tapi berhubung setiap ngomong selalu aja ngucapin Iya Gitu Siiich, jadi dipanggil Miss Yagitushi dech…), senang banget nginap di rumah. Ada aja alasannya. Belajar kelompok, bikin makalah, kliping, ngerjain tugas, dll. Padahal, hanya ingin lihat kak Isa aja. Yang lucunya lagi, tadinya tuh anak nggak pernah ke rumahnya Ais. Pertama kali dia lihat kak Isa, dia langsung ambil buku dari dalam tasnya, trus minta tanda tangan gitu. Dikiranya kak Isa tuh Afghan beneran. Setelah dijelasin sama Ais, Lusi jadi malu sendiri. Sejak itu dia jadi rajin main ke rumah.