ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Minggu, 26 Juni 2011

FENOMENA ULAT BULU





BERITAJAKARTA.COM — 12-04-2011 18:52

Fenomena hama ulat bulu, yang baru-baru ini menyerang wilayah Probolinggo, Lumajang dan Mojokerto di Jawa Timur tampaknya juga mulai menyerang wilayah Jakarta. Buktinya, ribuan hama ulat bulu itu, kini terlihat menghinggapi sejumlah pohon cemara di RT 15/07, Kelurahan Tanjungduren Utara, Kecamatan Grogolpetamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/4).



Saat membaca ataupun menonton berita tentang hama ulat bulu yang menyerang banyak daerah di Indonesia belakangan ni, rasa gatal seakanakan langsung menyerang. Padahal yaang diserang di mana, yang gatal di sini. Memang benar-benar nggak nyambung sih... Tapi apakah ada maksud tersembunyi dari fenomena ulat bulu ini? Rasa-rasanya tidak mungkin Allah mengirimkan sesuatu, jika tidak ada maksud.



Bentuk pertama kupu-kupu adalah telur pada awalnya yang menggambarkan ketidakberdayaan, lalu menetas menjadi ulat yang tertatih-tatih saat melangkahi bahtera kehidupan walaupun dia tahu banyak tantangan dan bahaya yang dia hadapi dia tetap kukuh untuk melanjutkan hidupnya. Karena dia tahu hidupnya belum berakhir sampai disitu masih ada bayangan kehidupan yang indah yang dia cita-citakan walau jalan yang berat dan berliku menerjang.



Dia tetap yakin dengan kekukuhan hatinya. Sampai disitu dia mencari pepohonan atau dedaunan yang nyaman untuk dia berkontemplasi [bertapa]. Dengan tujuan untuk mempelajari kehidupan yang sesungguhnya, merenungkan makna hidup dan mencoba mencari kebijaksanaan dalam hidup. Yaitu dengan mengurung dirinya dalam wujud kepompong, walaupun dari luar dia berwujud buruk namun didalamnya dia memiliki kebaikan yang tulus dan hakiki demi kebahagian semua orang. Sekian lama dia mengurung dirinya dalam kepompong demi kebahagian semua orang.

Akhirnya saat itu muncul juga saat kupu-kupu mencapai puncak perubahan yang dinantikan dia berubah menjadi mahluk yang sangat indah dan menjadi perhatian banyak orang, hal ini untuk memenuhi cita-cita dan keyakinannya walaupun perjuangan awalnya yang sangat melelahkan dan membuat dirinya tersiksa. Namun keyakinan dan kekuatan hatinyalah yang menyingkirkan semua perasaan itu. Karena dia tahu yang diperjuangkan dan dia lakukan ini adalah semata buat semua orang bukan untuk dirinya sendiri.



Filosofi secara khusus, untuk sahabat-sahabatku tercinta yang mungkin sedang mengalami keterpurukan hidup, kesulitan, badai rasanya tak kunjung henti. Atau fitnahan demi fitnahan mendera. Padahal tidak difitnah saja sudah susah, apalagi difitnah? (hehe3x...) Jangan khawatir. Itu adalah sebuah perjalanan hidup. Jika kita yakin dan terus menerus menebarkan kebaikan dengan ketulusan, perlahan tapi pasti pandangan buruk yang tadinya melekat pada diri kita akan sirna. Karena kejadian-kejadian tersebut hanyalah sebagian fase hidup yang mau tidak mau haruslah kita jalani. So, jangan pernah lelah apalagi menyerah dan kalah. Lalu hanya duduk terdiam menjadi penonton. Melihat sahabat-sahabat kita yang lain berhasil dan kita hanya menyesal di kemudian hari. Dan jangan juga iri dengan keberhasilan sahabat kita yang telah berhasil lebih dahulu. Apalgi memfitnahnya. Karena waktu keberhasilan setiap orang tidak bisa menjadi tolok ukur bagi keberhasikan kita. Maka yakinlah, bahwa kitapun akan sukses (menjadi kupu-kupu) suatu hari nanti. Mencintai proses demi proses yang berlangsung adalah sebuah keharusan. Sebab itulah jangan bersedih hati dan terus bersemangat.



Filosofi secara umum dari perjalanan hidup kita bangsa Indonesia sekarang ini juga identik dengan ulat. Hampir semuanya buruk di segala aspek. Tapi percayalah sahabat, masa ini suatu saat juga akan berakhir. Yang terpenting kita optimis, dengan berusaha introspeksi (seperti filosofi kepompong), sambil terus memperbaiki diri lalu menebarkan kebaikan di sekitar lingkungan kita.



Jangan lupa juga untuk selalu merasa, bahwa Tuhan telah memberikan tanggung jawab memperbaiki bangsa ini dipundak kita semua. Maka memberikan karya terbaik (sesuai dengan kemampuan, pekerjaan dan kedudukan) untuk bangsa ini adalah kewajiban. Dengan semangat berkarya dan menularkan semangat tersebut kepada yang lain, niscaya bangsa ini akan lebih cepat bangkit dan tampil menjadi bangsa yang bermartabat di dunia internasional.



06:31 27/04/2011

Jakarta,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar