ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Senin, 24 Oktober 2011

MIM DAN MUKJIZAT NABI DAUD PART IV : LEDAKAN ENERGI DARI TEORI NUKLIR EINSTEIN




Di bagian ketiga, saya menyinggung tentang kejujuran. Sebuah norma yang mulai pudar dan langka di negeri ini.



Pembelajaran memang datangnya tidak selalu dari sesuatu yang nilainya “benar”. Maka dari itu dalam kesempatan kali ini saya mengajak pembaca semua untuk mencermati kasus yang sedang hangat belakangan ini. Nazarudin dan Partai Demokrat serta kaitannya dengan kasus korupsi pembangunan wisma atlit di Jaka Baring, Sumatera Selatan. Secara kasat mata kita mestinya bisa menilai, kejujuran dapat dikalahkan dengan uang dan tahta. Hanya karena keinginan untuk berkuasa, kejujuran yang dasarnya fitroh, suci ternoda dan akhirnya menjadi bumerang. Kini semuanya hanya tinggal menunggu saja. Kebobrokan suatu hari pasti akan terungkap cepat atau lambat. Karena kunci dari permasalahan ini, yaitu Nazarudin telah tertangkap. Sungguh sebuah ironi.



Berkaitan dengan itu, adalah sebuah pelajaran berharga yang Allah hendak tunjukkan bagi kita semua. Asmaul Husna sebagai jiwa baiknya tidak hanya sebagai sebuah hapalan belaka. Namun harus menjadi jiwa, menghujam dan berlaku seimbang. Keinginan MIM untuk menghantarkan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya; hidup sejahtera (As-Salam), harus juga seimbang dengan sikap yang lain. Utamanya dengan kejujuran dan keadilan (Al-‘Adlu).



Ledakan Energi Yang Dahsyat



Apabila norma kejujuran dan yang lainnya yang berdasar kepada Asma Allah, benar-benar bisa diaplikasikan oleh MIM dan segenap MIMers maka dapat dipastikan akan menjadi medan magnet yang kuat bagi massa. Sehebat apapun program yang digulirkan tanpa dilandasi itu semua hanyalah sebuah kesia-sian. Karena apa? Suatu hari nanti, manakala MIM mampu berada “di atas” dan menjadi panutan serta sorotan, maka akan banyak yang mencari-cari cela dan kesalahan. Karena itulah sebuah antisipasi dari awal haruslah dilakukan.



Pemimpin yang jujur atau “Ratu Adil” sedang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh bangsa ini. Bukan hanya seorang figur sentral, namun lebih dari itu. Adalah sebuah kesatuan sistem yang utuh dan kokoh. Sistem yang adil dan jujur itu akan memberikan daya tarik yang kuat. Sehingga masyarakat akan berbondong-bondong mengikutinya. Bagaikan lokomotif memimpin anak gerbongnya menuju kepada kesejahteraan dan kemakmuran bersama.



Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk din(sistem)Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.(QS.An-Nashr 110/1-3)



Jika masyarakat/massa dirumuskan sebagai “m”, dan kecepatan cahaya (pelaksanaan nur dari asmaul husna) dilambangkan sebagai “c”, maka energi ledakan yang dahsyat dari itu semua “E” adalah kuadrat yang berbanding lurus dengan massa dan kecepatan cahaya tadi. Atau bisa dirumuskan :



E = m.c²



Berbondong-bondongnya manusia untuk bergerak membangun bangsa inilah yang akan terjadi bilamana semua wujud adanya. Dan Albert Einstein pun akan terharu karena rumus nuklirnya yang pernah meluluhlantakkan dunia, ternyata berubah menyelamatkan dunia. Wallahua’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar