ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Selasa, 15 Maret 2011

CERITAKU1;metromini sini dunk!!

METROMINI … SINI DUNK!!

”Rawamangun..mangun…!!”sayup-sayup terdengar kenek metromini berteriak sambil memukul-mukulkan uang logaman ke kaca sejenak membagunkanku. Sambil memicingkan mata aku melihat ke arah luar. Masih baru terminal ujarku. Tayangan Liga Champion semalam benar-benar membuatku ngantuk. Tapi memang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Lionel Messi memang tambah ciamik aja. Bola seakan-akan lengket kalau sudah didribble di kakinya.2-0 untuk Barca. Meskipun nggak nge-golin, assist-nya Messi ke Samuel Eto’o dua kali bikin Van Der Sar dan barisan belakang MU kocar-kacir dan pastinya…angkat koper.Tidur lagi ahhh….
Ditemani suara penyiar O Radio yang cuap-cuap sambil ngebahas harga BBM yang bakal turun karena harga minyak dunia yang juga udah turun… Makasih ya kak, sorry nich!hp-nya aku bawa dulu. Kan enak naik bus sambil dengerin radio pakai head set.
Kenalin, namaku Edo…bukan Conan Edogawa tokoh detektif di buku komik jepang, juga bukan Edo Kondolongit penyanyi pria asal papua yang suaranya melengking. Tapi Muhammad Edo Al-faris..siswa sebuah SMK negeri di jalan Damai, Jakarta Pusat. Aku mengambil jurusan elektronika karena sedari kecil senang memperbaiki barang-barang elektronik di rumah. Dan sekarang kelas dua. Kalau buat ukuran cerdas, nggak terlalu malu-maluin, termasuk lima besar di kelas. Seperti sebagian besar umumnya anak-anak remaja sebesar aku, aku juga sedang mencari jati diri.
Perawakanku termasuk standar, tinggi 170cm, berat 58 kg. Kulit sawo matang, rambut lurus belah pingggir dan hobi dah jelas…bola. Mendambakan wanita….(kenapa jadi kaya biro jodoh sih…heheehe). Kalau buat urusan yang satu itu, ntar dulu deh. Soalnya bagiku pacaran itu ribet. Kemana-mana harus nganterin, belum lagi telpon kudu sehari tiga kali kaya minum obat. Ada sih…anaknya pak RT, namanya Dewi. Aku sering CCP tuh(curi-curi pandang) sama dia. Maklum…cowok terganteng se-RT, jadi beraninya cuma tingkatan RT doang. Hehehe.. tapi biar begini juga Adly Fairus lewaaa..tt. Beneran lo, banyak yang bilang mirip Adly Fairus.
Kegiatan sehabis pulang sekolah biasanya membantu bapak di tokonya. Yup..!! bokapku pedagang dan buka toko kelontong di pasar. Biasa dipanggil pak Ahmad..Ahmad Sholihin tepatnya. Bapakku orang yang tegas, humoris, sangat bertanggungjawab dengan keluarga. Dan pastinya juga orang yang sholeh seperti namanya. Aku belajar banyak dari beliau. Satu kata-katanya yang paling ku ingat…apapun yang terjadi pada kita baik itu senang, susah, sedih, gembira semata-mata ujian hidup. Jadi, jalani saja. Bapak juga mengatakan, sebisa mungkin anak laki-laki itu sholat di masjid. Lihat sekarang…masjid-masjid sepi jamaahnya karena banyak orang yang sholat di rumah.
Ibuku siti Zulaikha, sangat penyabar sekali dan sholeh. Beliau sama sekali tidak pernah marah apalagi memukul anak-anaknya. Pernah aku bertanya sama ibuku kenapa dia nggak pernah sama sekali marah bahkan memukuli anak-anaknya. Ibu hanya menjawab dengan senyum sambil berkata….
”Suatu saat nanti kamu juga tahu….”
Karena tidak puas dengan jawaban ibu, lain waktu akupun bertanya pada bapak. Bapakpun menjelaskan bahwa itu memang sudah komitmen mereka sejak awal membentuk rumah tangga. Bukannya tidak perlu marah. Tapi marah yang berlebihan itu hanya membentuk anak bertambah nakal dan susah untuk diberi nasihat, kalau tidak dipukul dulu. Lebih dari itu, umpatan-umpatan yang keluar pada saat marah adalah do’a bagi si anak. Misalnya saja …anak nakal… berarti orang tua itu secara tidak langsung mendoakan anaknya nakal.
Selain itu aku juga senang musik dan punya grup band juga lo…namanya…… KEROK band. Aku vokalisnya, Bowo teman smpku dulu pada lead gitar, Ari pegang bass dan Bohlam pagang drum. Aku, Bowo dan Bohlam rumahnya berdekatan. Hanya Ari saja yang tinggalnya agak jauh di daerah pisangan. Walau begitu tiap sabtu malam ba’da magrib dia nggak pernah telat datang untuk kumpul bareng. Malahan dia yang pertama datang.
Pernah dia datang jam 2 siang..trus pas ditanya ngapain datang jam segini….? Dia cuma jawab
”Semalam habis free talkan sampai shubuh, jadi ngantuk berat nih. Dah gitu baru inget, kasur gue jemur…”
”Mimpi basah ya….samber aku.
”Gigi…sorry..kucing gue tuh ngebangunin gue pake kencing segala di kasur”jawabnya sambil ngeles trus langsung tidur aja tanpa rasa bersalah.
Kakakku, kak Isa. Lengkapnya Muhammad Isa Al-afghany. Dia dua tahun di atasku. Sekarang kuliah di UI, fakultas sastra semester tiga. Waktu pengumuman SPMB, dia senang banget bisa diterima dan bisa kuliah di UI. Trus pas aku tanya
”ngambil jurusan apa?”
”Sastra jawa…”jawabnya, lalu sebelum aku kembali bertanya segera ia jelaskan...
”dengerin dulu do…kamu jangan tertawa dulu..sekarang itu sastra jawa dah mulai punah. Siapa lagi yang mau melestarikan kalau bukan kita ini generasi muda”
Kalau dipikir sih ada benarnya. Selain aktif di Rohis kampusnya, dia juga aktif di kegiatan senat.
Dan si bungsu..Aisyah Ramadhani, biasa dipanggil Ais. Sekarang duduk di kelas 3 di sebuah SMP negeri tidak jauh dari rumahku. Cantik, cerdas, supel, dan kritis terhadap suatu permasalahan. Pernah suatu hari ketika mau masuk SMP, ia bertanya …
”Kenapa sih SMP ini Ais harus pakai jilbab…?”
Karena sedang makan bersama, kak Isa meminta izin kepada bapak terlebih dahulu untuk menjawabnya..
”Silahkan….kata ayah.
”Begini Ais yang imut…kakak mau bertanya terlebih dulu. Kalau menurut kamu minum itu kewajiban atau kebutuhan?”
”Mmm..kewajiban!” seru ais.
”Jadi kamu wajib minum tiap 5 menit?”lanjut kak Isa
”Kembung dong…haha..ha”, ia menertawakan jawabannya sendiri, sedang kami hanya tersenyum simpul.
”Untungnya Allah menjadikan minum sebagai suatu kebutuhan. Jadi saat kita haus, dan butuh minum..kita akan segera mencarinya. Jika kita sudah mendapatkannya, segelas air putihpun akan terasa nikmat sekali”.
”Hubungannya dengan jilbab apa?”tanya Ais sekali lagi
”Memakai jilbab adalah perintah Allah, dan sebagian kecil dari ibadah. Apapun bentuknya segala sesuatu yang diperintahkan Allah itu semata-mata bukan untuk Allah, karena Allah itu Maha Kaya.. tetapi untuk kemaslahatan dan kebaikan umat manusia. Cuma terkadang manusia menilainya sebagai suatu kewajiban tanpa mau mengetahui hikmah yang tersembunyi di balik itu semua. Sehingga yang timbul adalah keterpaksaan, dan setelah menjalankannya nggak ada bekas apa-apa. Beda jika kamu merasa sebagai suatu kebutuhan, yang timbul adalah keikhlasan, jadi akan ringan…sekali. Jadi siapa yang butuh…”
”Ais, insya Allah aku gak keberatan karena ini semua demi kebaikan Ais”.
”Alhamdulillah…..” semuanya kompak berseru lantaran mensyukuri hidayah Allah yang datang untuk Ais. Diam-diam aku salut sama kakakku. Di umur semuda itu pemahaman agamnya sudah sedemikian hebatnya. Bagaimana ya, cara kedua orang tuaku mendidiknya.. aku benar-benar bangga menjadi bagian dari keluarga ini.

Tiba-tiba, sayup-sayup terdengar suara… makin lama semakin mengeras… ya suara seorang wanita yang sedang memukulkan tangannya. Sepertinya terbuat dari papan. Ya, benar dari papan. Perlahan-lahan kubuka mata yang lengket sekali seperti ada lemnya. Samar-samar terlihat seorang anak perempuan berjilbab putih, berseragam batik,wajahnya putih segar, seperti….
Mobilpun berhenti perlahan setelah berjalan sesaat. Entah mengapa waktu tiba-tiba bergerak sangat lambat. Sekilas aku melihatnya…dan detik demi detik bergeser, berlalu…dan akupun tanpa sengaja bergumam dalam hati
”Cantik juga….”
”Ya…tunggu-tunggu pir… orang hamil…..”, kenek metromini mengetuk-ngetukkan uang logaman ke pegangan tangan atas yang terbuat dari alumunium.
Gadis itupun menuruni anak tangga metromini dan keluar dari bus dengan kaki kiri. Sepertinya ia juga ketiduran sama seperti aku.
”Tarrik truss…..ayo, yang burung-burung siap-siap….”
Aku pun bersiap-siap. Karena satu halte lagi aku turun. Ketika hendak mematikan radio, tiba-tiba mengalun lagu terbaru JROCKS, I’m Falling in love. Ku dengarkan kata-katanya dengan seksama…

Kurasakan ku jatuh cinta
Saat pertama berjumpa..
Senyumanmu yang selalu menghiasi hariku
………
Ntar dulu…sumpah deh, nih lagu kenapa ya….sepertinya persis dengan yang aku alami hari ini. Apa ini yang dinamakan jatuh cinta? Tapi, perasaan tadi tuh cewek yang pakai jilbab nggak sedikitpun senyum. Pasti lagunya terlalu mendramatisir nih..
”Yang matraman..siap-siap…”, suara kenek mengingatkan penumpang yang hendak turun di matraman. Sementara itu suara khasnya Iman sang vokalis JROCKS terus saja mengalun melantunkan tembang anyar itu. Akupun berdiri bersiap-siap untuk turun. Tapi, setelah dipikir-pikir, lumayan juga sih tampang gadis berjilbab itu. Nggak malu-maluin kalau diajak pergi ke resepsi kawinan…(hehehe, ngarep banget sih…)
Mudah-mudahan aja suatu hari nanti bisa ketemu lagi, kan bisa kenalan, sekalian minta nomor hpnya. Apa mungkin dia mau kasih ya… biasanya kan kalau cewek cantik begitu nggak bakal sembarangan aja kasih nomor hp ke orang yang baru kenal. Sambil melangkahkan kaki kiri keluar dari metromini, entah kenapa perasaanku nggak enak.
Benar aja…akupun Istighfar, meskipun metromini itu sudah mulai jauh, dengan segenap tenaga aku berlari mengejar metromini itu. Dan, akhirnya dapat juga. Dengan napas yang masih terengah-engah aku mendekati kenek yang berdiri di pintu depan.
”Bang…maaf, tadi kembaliannya belum…”,ujarku sambil menyentuh bahunya dengan jari telunjukku dari belakang. Dengan santai ia memberikan beberapa lembaran uang ribuan sambil berkata….
”Maaf ya…gue lupa….”
”Nggak apa-apa bang, namanya juga lupa …khan nggak inget..”, balasku.
”Tapi lu hebat juga, besok-besok kalau gue lagi libur, lu mau khan gantiin?”
”Iye bang…catat aja nomer hp saya”.
”Tapi kayanya, lu lebih cocok jadi sprinter aja deh. Apa jangan-jangan kalo lagi tawuran lu larinya paling pertama lagi?”
”Ye…si abang, saya kan atlit catur. Bukan atlit lari cepat”
”Wah pantas aja…., kan kalo lagi dikejar kuda….?”
”Tau aja sih bang…..”, jawabku sambil nyengir kuda.
”Depan ya bang…”
Akupun turun dari metromini itu, berjalan menuju tangga penyebrangan. Sesampainya di seberang jalan, akupun menyetop mikrolet yang menuju ke arah Senen. Di depan jalan damai aku turun. Baru jalan beberapa langkah, tiba-tiba ada motor yang mengklaksonku.
”Do…bareng gak….” ternyata si Eko Budi, kawan sekelasku.
”Boleh deh…, tapi kenapa roman-romannya gak enak ya….”ujarku menyelidik
”Kaya gak tau aja do….gue mau pinjem PR sekalian nih…”
”Tuh kan…bener juga ada firasat gak enak…”
”Marcell kaleee firasat…dah buruan, percaya ga….gue nungguin lu dari shubuh nih…”
”Gak mau ah..percaya tuh sama Allah, kalo sama kamu mah musyrik…”
Dan benar aja, ternyata di kelas dah pada banyak yang nungguin kebetan. Aku juga bingung kenapa ada yang lebih pintar, tapi pada lebih seneng nyontek ke aku. Malahan ada yang bilang begini, kalo nyontek sama yang lain, jawabannya gak bisa dipertanggungjawabkan. Emangnya rapat paripurna MPR…
Jam pertama pun dilalui dengan sukses. Pak Harry, guru matematika yang super kejam, tersenyum bangga karena semua soal yang diberikan dijawab dengan benar di papan tulis.

Sementara itu di rumah, sehabis mandi, kak Isa kebingungan mencari-cari HPnya. Ibu yang lagi menyapu halaman depan ditanya. Atas anjuran ibu, iapun mencari-cari di atas kulkas. Tapi yang ia temukan hanya HPnya Edo, Nokia 3310 dengan casing pinknya yang ngejreng. Di bawahnya ada secarik kertas bertuliskan….

”….Kak Isa yang ganteng mirip Afghan, pinjem HPnya dulu yach…trims….”

Yang dipinjemin cuma nyengir doang. Tapi, memang nggak salah sih, buktinya teman-temannya Ais, sering banget datang ke rumah bahkan hampir tiap hari. Bahkan ada yang namanya..Miss Yagitushi…(sebenarnya namanya Lusi Febriani kata Ais. Tapi berhubung setiap ngomong selalu aja ngucapin Iya Gitu Siiich, jadi dipanggil Miss Yagitushi dech…), senang banget nginap di rumah. Ada aja alasannya. Belajar kelompok, bikin makalah, kliping, ngerjain tugas, dll. Padahal, hanya ingin lihat kak Isa aja. Yang lucunya lagi, tadinya tuh anak nggak pernah ke rumahnya Ais. Pertama kali dia lihat kak Isa, dia langsung ambil buku dari dalam tasnya, trus minta tanda tangan gitu. Dikiranya kak Isa tuh Afghan beneran. Setelah dijelasin sama Ais, Lusi jadi malu sendiri. Sejak itu dia jadi rajin main ke rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar