ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Rabu, 09 Maret 2011

PENJERNIHAN EMOSI

PENJERNIHAN EMOSI


A. Latar belakang

Zionisme sengaja telah meracuni pola pikir, gaya hidup dan juga seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi muda umumnya lupa bahkan tidak memahami jati dirinya sebagai mahluk ciptaan Allah yang memiliki tugas untuk beribadah. Jika pun telah paham, karena serangan yang begitu gencar dari media informasi yang hari ini telah disetting sedemikian rupa untuk kepentingan Dajjal, akhirnya mudah terbawa arus.

Pagi hari, setelah berita pagi kita disuguhi acara gosip. Setelah itu musik, lalu berita kriminal menemani makan siang. Lanjut kuis musik. Sinetron percintaan, reality show perselingkuhan dst hingga malam. Film – film yang disajikan juga bertemakan cinta, khayalan, gaya hidup materialistis, amarah dan dengki, permusuhan, balas dendam dsb. Jadi, mereka hendak membuat kita terlena dengan kehidupan duniawi dan pada akhirnya terjerumus dalam lembah kemaksiatan. Ini jelas seperti yang iblis inginkan untuk menyesatkan anak cucu adam. QS:15/39
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

yang benar akan menjadi tabu, sedangkan peerbuatan yang salah seolah – olah menjadi benar, karena sudah membudaya dan tradisi.

B. Solusi

Allah memerintahkan Rasulullah pertama kali dengan wahyu yang berbunyi Iqra’(bacalah). Makna membaca di sini sangat sarat maknanya. Maka kita sebagai manusia haruslah peka dengan fenomena-fenomena yang terjadi di alam semesta. Begitu juga dengan hikmah yang terkandung dalam sebuah ayat dan asbabun nuzulnya (sebab-sebab turunnya ayat). Sebagai adalah perintah wudhu.

QS.5/6 :
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Wudhu sebagai ritual yang dilakukan sebelum sholat memiliki makna luar biasa. Perintah wudhu diturunkan di Madinah, sedangkan perintah sholat diturunkan di Mekkah. Tapi kenapa secara ritual, yang dilakukan wudhu dahulu, baru sholat?

Harusnya kan sholat dulu baru wudhu......(perntah sholat tahun ke-10 setelah kenabian ketika masih di Mekkah. Wudhu tahun ke-2H).

Tentunya tidak hanya sekedar thaharoh (bersuci) fisik saja. Tapi ada makna yang tersembunyi yang haruslah dipahani bersama.
• Membasuh muka? berarti membersihkan pandangan kita dari hal - hal maksiat dan kemungkaran menuju kepada pandangan yang baik..
• Membasuh kedua tangan? Berarti kita siap meninggalkan kebiasaan perbuatan yang buruk dan mungkar. Menuju kepada amal perbuatan yang dikehendaki dan diridloi Allah SWT.
• Membasuh kepala? Berarti kita siap meningggalkan pola pikir yang salah, prasangka menuju kepada yang hak.
• Membasuh kedua kaki berarti kita siap untuk menjaga tujuan ke arah yang benar yang dikehendaki oleh Allah SWT..



• Allah SWT telah memelihara kemurnian, kesucian AQ sampai akhir zaman QS:15/9.
• AQ juga berfungsi sebagai penerangan QS:3/138;
• Terangnya AQ di mana?
• Di mana letak AQ seharusnya?QS : 49/29 dalam dada; jiwa.
• Jika jiwa bersih ia akan semakin bersinar.
• Namun jika jiwa / hati nurani kita ada kotoran, penyakit, maka sinarnya makin lama akan meredup. Ibarat lampu yang dihinggapi debu dan kotoran – kotoran. Bila semakin banyak dan tidak menyadari kotoran – kotoran tersebut, hati lama – kelamaan akan bertambah hitam dan akhirnya kita menjadi buta hati melihat kebenaran.QS:2/10
Arasy : singgasana tempat Allah bersemayam. Orang banya yang berasumsi pada “yang Di Atas” (menunjuk kepada makna “atas, tinggi” secara harfiah).

: Allah Maha Dekat, sedekat urat nadi QS 34/50. maksud yang sesungguhnya Arasy adalah dengan menjadikan sifat – sifat Allah (Asma’ul Husna) sebagai radar dalam mengambil segala keputusan.



Sifat manusia adalah lalai QS 30/7. lalai akan kehidupan akhirat dan suka serta cinta terhadap keduniawian. Dajjal atau Zionis tahu akan hal ini. Maka diciptakanlah kehidupan dunia yang semu itu seolah – olah kekal sehingga harus dikejar. Menciptakan pola hidup konsumtif.

Selain itu, diserangnya kita dengan paham sekulerisme. Mempersempit makna DIEN, dsb.

Karena dunia ini penuh dengan kekotoran, maka jiwa kita serta pola pikir perlu terus menerus dibersihkan sampai akhir hayat agar selalu bersih dan bersinar terang, sehingga segala aktifitas yang kita lakukan akan menyinari dunia yang dalam kegelapan.

wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar