ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Senin, 14 Maret 2011

KONFERENSI IBLIS SEJAGAD

KONFERENSI IBLIS SEJAGAD


Dari luar gedung konferensi terdengar teriakan-teriakan para pengunjuk rasa. Ternyata para demonstran tersebut menuntut haknya untuk kembali dipekerjakan karena sudah lama mereka menganggur.
Kembalikan pekerjaan kami….
Anak kami mau makan apa…
Sekolah mau bayar pakai apa…
Dll…
Tapi yang aneh mereka begitu tertib, dengan poster-poster besar berisikan tuntutan-tuntutan, tidak ada aksi saling dorong dengan pihak keamanan. Tidak ada aksi anarkis, saling lempar, sehingga menghancurkan fasilitas-fasilitas yang ada.
Di dalam gedung konferensi, sang ketua konferensi memanggil ketua satuan pengamanan gedung konferensi untuk memperketat pengamanan demi lancarnya sidang. Seketika datanglah yang dipanggil hanya dalam sekejap mata.
”Saya menghadap pak Ketua yang terhormat…”ujarnya sambil membungkuk memberi salam.
”Ada apa di luar? Konferensi ini telah diadakan sepanjang umur manusia di muka bumi. Mengapa ada keributan? Benar-benar di luar kewajaran. Tolong panggil koordinator lapangan demo itu untuk menghadap. Apa saja tuntutan mereka”.
”Baik ketua….”jawabnya
Hanya selang dua kedipan mata, datanglah ketua koordinator aksi itu. Mahluk yang sangat buruk rupa sama seperti yang hadir dalam konferensi tersebut.
”Ada apa ini, tidak pernah terjadi selama ribuan tahun kita melaksanakan konferensi. Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi…”, pinta sang ketua
”Baiklah ketua… bangsa kita sebentar lagi akan mengalami krisis, karena banyak dari kami yang menganggur”.
”Ini sesuatu yang amat luar biasa, bagaimana mungkin bangsa kita yang begitu besar dan hebat bisa mengalami krisis karena banyaknya pengangguran. Coba kamu jelaskan secara terperinci…”, sekali lagi sang ketua konferensi meminta dengan sedikit kebingungan di raut mukanya.

Bangsa setan dan iblis di seluruh dunia mengadakan konferensi setiap tahun di alamya yang ghaib. Tentunya gedung konferensi yang di maksud tidak dapat terlihat dengan kasat mata. Dan konferensi ini sudah berlangsung ribuan tahun yang lalu.
Masalah-masalah yang dibahas adalah sudah pasti cara-cara dan juga trik-trik menjerumuskan manusia ke lembah kemaksiatan. Awalnya dengan membisikkan kata malas. Malas ahh ibadah atau malas ah sholat shubuh sehingga akhirnya lama kelamaan terbiasa dan tidak merasa sebagai sebuah dosa.
Itu kalau tentang ibadah. Lain lagi kalau tentang kemaksiatan, kata-kata yang dibisikkan biasanya…coba dulu aja sedikit, nggak apa-apa lagi…jangan sampai kamu nggak tahu rasanya…begitu bujuknya. Atau dengan rayuan…mumpung masih muda, kapan lagi…nanti aja…
Kalau manusia sudah jenuh dengan perbuatan maksiatnya dan ingin bertaubat sehingga kembali kepada fitrahnya yang semula menjadi bersih. Di saat itulah ia membisikkan kepada manusia…udah..nanti saja taubatnya..masih sedikit ini, Allah kan Maha Penerima Taubat. Yang jelas dengan berbagai macam cara mereka menghasut manusia agar menunda taubatnya dan pada lupa bertaubat hingga akhir hayatnya.
Dengan segala kelicikannya dan tipu muslihatnya, mereka sangat sabar sekali menunggu hingga manusia itu lengah lalu dibisikkanlah kata-kata yang menyesatkan itu sedikit demi sedikit.
Mereka juga memiliki tingkatan-tingkatan keahlian. Jika manusia itu ahli maksiat, maka diberikanlah kepada setan- setan yang baru belajar atau tingkatan yang paling bawah. Begitu seterusnya tergantung dari kadar keimanan seseorang. Dan kepada yang ahli ibadah, mereka menugaskan yang paling ahli. Mereka, para iblis, membuka 99 pintu kebaikan demi terbukanya satu pintu kejahatan. Pada awalnya dipujinya sang ahli ibadah terus menerus hingga pada saatnya timbullah sifat riya’, yaitu sifat ingin dipuji. Sampai di titik ini iblis sangat gembira sekali, karena sang ahli ibadah itu melakukan kebajikan bukan untuk Allah semata, tapi untuk mendapatkan pujian dari manusia.
Jika ia miskin namun ahli dalam ibadah, kami bisikkan bahwa Allah tidak lagi mendengarkan apa yang dimintanya. Sehingga kemiskinan tetap saja menghingggapinya. Dan pada akhirnya si miskin itu apatis dan tidak percaya lagi kepada Allah.
Begitu juga kepada yang kaya, kami bisikkan kepada mereka bahwa apa saja harta yang mereka dapatkan adalah hasil jerih payah mereka dan bukanlah karena anugerah dan rahmat serta karunia dari Allah. Jadi buat apa untuk dibagi kepada yang lain. Itu hanya membuat orang miskin menjadi malas dan tidak mau bekerja. Belum lagi

Sementara itu di dalam gedung konferensi, sang ketua demo menjelaskan secara detil apa yang sebenarnya terjadi…
”Jadi…pada intinya kemajuan peradaban yang telah dicapai oleh manusia telah membuat diri mereka semakin sombong dan angkuh sehingga dengan kehebatan otak yang mereka miliki, mereka anggap mampu untuk mengatur dengan aturan-aturan serta norma-norma yang mereka buat sendiri. Padahal, seperti yang kita semua ketahui, disinilah kita para setan berperan untuk merasuki akal serta pikiran mereka dengan sangat mudahnya sehingga apa yang mereka buat hanyalah untuk menghancurkan diri mereka sendiri karena menganggap apa yang diturunkan Allah adalah sesuatu yang sudah usang dan relevan lagi dengan zaman ini.
Belum lagi dengan kemajuan teknologi yang mereka capai yang seharusnya membuat mereka bertambah tunduk kepada Allah, sehingga apa yang mereka ciptakan bersahabat dengan alam dan manusia. Tapi, kami hasut mereka dengan iming-iming kekuasaan, kekayaan yang melimpah ruah yang karenanya timbulah sifat tamak dan serakah serta iri dan dengki diantara mereka. Dan lihatlah apa yang telah terjadi, nuklir-nuklir yang seharusnya bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi kemaslahatan umat manusia, karena dikuasai oleh orang-orang yang telah kami racuni dengan ketamakan dan keserakahan, maka dibuat sebagai senjata pemusnah massal.
Demikian juga halnya dengan TV, handphone, internet dll. Di sana telah kami sebarkan virus-virus kemaksiatan dan hasilnya banyak manusia yang tejerat masuk dalam perangkap kami yang mempercepat laju kebobrokan ahlak.
Kenapa bisa dibilang mempercepat laju kebobrokan ahlak? Karena kejahatan yang dilakukan tidak perlu bertemu secara langsung. Ambil contoh internet, dengannya manusia bisa berjudi dengan orang-orang dari seluruh penjuru dunia. Bertransaksi apapun bentuknya mulai dari memesan majalah porno, wanita atau pria untuk diajak kencan dan berhubungan intim, dan banyak lagi.
Sistem kejahatan yang kita bangun telah menciptakan manusia menjadi mahluk yang paling rendah di mata Allah SWT. Bahkan sebelum kami membisikkan sesuatu, mereka telah lebih dahulu melakukan kejahatan…”jelas sang ketua demo panjang lebar.
”Bukankah itu bagus?”, sang ketua bertanya.
”Memang. Tetapi akhir-akhir ini kami banyak yang menganggur karena tidak ada pekerjaan”.
”Baiklah kalau begitu, tuntutan kalian akan dipenuhi. Kesejahteraan tetap akan diberikan tanpa kalian bekerja. Tapi perlu diingat, cahaya Allah tidak akan pernah pudar. Itulah tugas kalian, awasi, dan padamkan segera bila muncul. Dan satu lagi….”
”Apa itu ketua?”
”Bubarkan aksi demo kalian tanpa kerusuhan”
”Demi Allah ketua, meskipun kami bangsa iblis dan setan, pantang bagi kami untuk berbuat kerusuhan, apalagi sampai merusak dan jatuh korban. Karena kami paham bahwa kami ini lebih tinggi derajatnya dibanding manusia. Sebelumnya terima kasih ketua, dan para hadirin semua”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar