ASSALAMUALAIKUM

SEMOGA TULISAN SAYA BERMANFAAT ...TRIMS

Senin, 14 Maret 2011

DIALOG BUMI

DIALOG BUMI

”Hallo.., adikku bumi,mengapa engkau termenung? Ada apa gerangan? Apakah aku punya salah kepadamu?”tanya merkurius.
”Entahlah kak,aku juga bingung ingin berkata apa. Manusia sekarang tampaknya sudah tidak mau peduli lagi kak..”.
”Sebentar, aku mau hubungi yang lainnya”. Tidak beberapa lamapun mereka, sembilan planet yang menghuni tatasurya, Merkurius, Mars, Bumi, Venus, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, telah tersambung dan berbicara satu sama lainnya. Maklum zaman telah canggih, jadi dengan mudahnya mereka berbicara secara bersamaan. Tidak seperti zaman dahulu yang harus berkirim surat untuk komunikasi. Zaman sekarang gitu loh…
”Sebenarnya kami iri denganmu. Tanya saja dengan yang lain. Di antara berjuta bahkan mungkin milyaran planet yang ada di alam semesta ini, kamulah yang paling sempurna. Coba lihat.., Allah telah menempatkan manusia sebagai ciptaan-Nya yang paling sempurna tinggal denganmu”, kata Jupiter.
”Tapi, bukankah ini merupakan skenario dari Allah bahwa merekalah yang memang berhak mendiami aku, jadi mengapa harus kalian iri denganku?”kata bumi sambil berusaha membela diri.
Semuanya terdiam sambil membenarkan apa yang dikatakan bumi walaupun hanya dalam hati masing-masing.”Lalu apa gunanya planet-planet yang lain kalau tidak bisa ditempati?”,kata Pluto, planet terujung di tata surya.
”Agar manusia memahami bahwa Allah itu Maha Besar, sedangkan manusia itu tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan luas jagad raya ini. Baru diguncang gempa saja, mereka sudah banyak yang mati. Padahal itu hanya lapisanku yang bergeser sedikit”.kata Bumi menjelaskan.
”Iya…aku juga lihat di televisi”,kata Pluto.
”Memangnya siaran TV sampai ke tempat kamu?”,kata mars bernada menyindir.
”Ya iya…lah, masa ya iya si..hh. Walaupun aku paling ujung, bukan berarti aku ketinggalan informasi. Sekarang aku sudah langganan TV kabel, kemarin juga nonton tsunami jepang!”,jawab Pluto.
”Kenna deh…”, serentak yang lainnya berujar sambil tertawa, membuat wajah Mars yang memang sudah merah bertambah merah.
”Sudah dulu ya, nanti malam aku hubungi lagi. Sekalian, mau beli pulsa dulu, mau langganan mingguan esia, biar murah. Assalamu’alaikum…”, Merkurius memberi salam.
”Wa’alaikum salam…..”,jawab semuanya.

Tepat tengah malam waktu Merkurius, seperti waktu yang telah dijanjikan, merekapun telah bersama-sama kembali bercakap-cakap. Kali ini disertai ayah dan ibu dari tata surya, Matahari dan Bulan. Dan yang pasti mereka pakai operator yang sama. Biar murah mungkin…, maklum lagi krisis global. Di tengah pembicaraan…
”Jadi sebenarnya apa alasan manusia melakukan kerusakan-kerusakan di muka bumi, yah?”, Pluto bertanya pada Matahari.
”Pada hakekatnya manusia itu memiliki dua sisi kehidupan, seperti halnya kalian juga. Ada siang, ada malam. Kuncinya di hati. Manakala hati mereka diliputi cahaya keimanan, maka ego dan nafsu mereka akan terkendali yang secara otomatis apa yang mereka lakukan dan kerjakan tidak akan merusak bumi. Karena mereka paham bahwa menjaga kelestarian alam adalah ibadah sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Allah atas apa yang diberikan pada mereka..”, jawab matahari.
”Tapi kebanyakan dari mereka hatinya diliputi oleh ego dan nafsu mereka sendiri yang mengalahkan cahaya keimanan sehingga apapun yang mereka lakukan hanyalah merusak saja tanpa mereka sadari. Mereka menebang pohon tanpa ditanami lagi, akhirnya daerah yang tidak pernah banjir jadi kebanjiran. Membangun pemukiman sembarangan seperti di sepanjang daerah aliran sungai, pinggir pantai yang seharusnya adalah ruang hijau. Pantas saja kalau banjir rumahnya hanyut karena terkikis air sungai. Juga air tanah yang tidak bisa lagi di minum karena kena abrasi…”, tambah bulan.
”Gimana mau jaga alam, lha wong jaga diri sendiri aja gak bisa!”, seru si cantik Venus.
”Contohnya apa…?”, tanya Pluto lagi.
”Rokok…!!!”, seru Saturnus, Uranus, Neptunus, si kembar tiga dengan kompak.
”Begini..dalam rokok itu mengandung 4000 zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia tidak hanya bagi si perokok, tapi juga orang yang berada di sekitarnya. Karena 70% asap rokok itu terhirup oleh orang yang berada di sekitar perokok. Padahal sudah ada fatwanya HARAM, tapi tetap saja merokok dengan alasan devisa Negara berkurang lah, nanti memperbanyak pengangguran kalau pabriknya ditutup. Kalau saja mereka mau berpikir sedikit, dengan luas pantai terpanjang di dunia, tanami saja rumput laut, lalu bangun pabrik bedak sekalian..buruh pabrik rokok yang ditutup bisa kerja lagi, petani tembakau beralih jadi petani rumput laut atau lahannya di tanami yag lain misalnya pohon gaharu yang perawatannya mudah dan panennya 15 tahun lagi. Satu batang pohonnya Rp 5 juta”, kata Bumi dengan semangat.
”Oooh..begitu…”Pluto berusaha menyimpulkan. ”Jadi seharusnya manusia itu mau belajar dari kita para planet yang selalu taat pada aturan Allah, Pemilik jagad raya. Berotasi dan berevolusi tetap pada orbitnya”.
”Waah sekarang tambah cerdas ya..”tukas Merkurius.
”Iya dong…makanya setiap manusia harus punya teleskop…”kata Pluto dengan bangganya.
”Cappee…dehh…!!!”, semuanya kompak berteriak.
”Makanyaa..ngajinya jangan jiro. Selesai ngaji ditaro Qur’annya. Bukan sekedar dibaca, tapi juga dipahami dan yang paling penting diamalkan, paham??”,Matahari berusaha menjelaskan pada Pluto dengan bijaksana.
”Maaf….!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar